Ekses Bom Bunuh Diri, Polda Metro Jaya Dijaga Ketat
JAKARTA,SNOL Aksi teror bom bunuh diri di Mapolres Poso, Sulawesi Tengah, membuat jajaran Polda Metro Jaya (PMJ) ikut meningkatkan kewaspadaan. Hal itu dilakukan dengan memperketat penjagaan di pintu masuk dan keluar Polda Metro.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombespol Rikwanto meminta masyarakat tidak terusik dan memaklumi bila memasuki lingkungan Mapolda Metro harus diperiksa oleh petugas penjagaan.
“Terkait bom Poso, untuk Polda Metro mengacu hal tersebut memang meningkatkan kewaspadaan dengan memperketat penjagaan, SOP dimatangkan lagi di pintu masuk dan keluar,” kata Rikwanto di kantornya, Senin (3/6).
Ditegaskan, pemeriksaan terhadap masyarakat yang masuk keluar masuk ke Mapolda Metro Jaya, Rikwanto semata-mata untuk memastikan keamanan.
“Ini untuk kebaikan bersama. Karena apabila ada aksi tidak baik di lingkungan Polda dapat ditangkal lebih awal,” jelas perwira menengah dengan tiga melati di pundaknya itu.
Jenazah pelaku bom bunuh diri di Mapolres Poso, langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Kota Palu untuk menjalani tes DNA sebagai proses identifikasi terhadap identitas pelaku.
“Jam 13.00 WITA tadi terduga pelaku bom bunuh diri dievakuasi ke RS Bhayangkara Polri di Palu,” ungkap Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigjen Boy Rafli Amar di Mabes Polri Jakarta.
Tes DNA terhadap pelaku akan dilakukan oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri yang sudah diturunkan ke Palu. Tes DNA ini penting dilakukan untuk mengungkap jati diri pelaku.
“Jadi di dalam pengungkapan peristiwa semacam ini yang sangat perlu dilakukan adalah mengungkap jati diri si pelaku bom bunuh diri,” tegasnya.
Boy menjelaskan proses identifikasi terhadap jasad terduga pelaku bom bunuh diri ini dilakukan sesegera mungkin agar kasusnya bisa segera diungkap. Karena hingga saat ini kepolisian masih menyimpulkan bahwa aksi ini dilakukan pelaku tunggal.
“Sejauh ini yang kita lihat pelaku tunggal. Kita tidak tahu dibelakangnya siapa saat ini, jadi kita harus tahu dulu siapa jati diri pelaku bom bunuh diri tersebut,” ujar mantan Kapoltabes Padang itu.
Dari hasil identifikasi itu diharapkan bisa diperoleh informasi yang utuh mengenai jatidiri pelaku, kapan dan di mana aksi bom bunuh diri menggunakan bom rakitan dilakukan. Termasuk mengetahui kendaraan siapa yang digunakan pelaku.
“Kita berharap bisa segera terjawab. Jadi, saat ini kita juga sedang mencari tahu siapa pemilik atau asal usul sepeda motor,” pungkasnya.(fat/jpnn)