Netralitas PPK dan Panwas Diuji

PANDEGLANG,SNOL–Rekrutmen Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) dan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), harus dipastikan orang-orang yang netral. Tidak cenderung ke salah satu kekuatan Parpol atau berafiliasi dengan kekuatan tertentu, sehingga akan mempengaruhi kerja-kerjanya dilapangan nanti.

Informasi yang dihimpun, ada indikasi orang yang mengikuti Panwascam dan PPK di Kecamatan Cikeusik, berpihak kepada salah satu partai pada Pemilihan Legislatif (Pileg) tahun lalu. Warga setempat meminta, Panwas Kabupaten Pandeglang dan KPU agar melakukan pemerikasaan kembali dalam memilih anggotan tersebut.

Salah seorang warga Desa Cikiruhwetan Kecamatan Cikeusik, Hilal Poyo Ario mengatakan, Panwaskab dan KPU harus hati-hati dalam memilih anggota Panwascam dan PPK, khususnya di Kecamatan Cikeusik, karena ada indikasi penguatan dinasti di tubuh PPK dan Panwas itu, serta dua orang itu mempunyai sejarah buruk ketika pelaksanaan Pileg yaitu berpihak kepada salah satu partai.

“Sebagai masyarakat biasa, saya ingin pelaksanaan Pilkada yang akan datang, terselenggara secara jujur dan adil. Tentunya, kejujuran dan keadilan itu akan tercipta jika panitia pelaksana dan pengawasnya diisi oleh orang-orang yang bebas dari kepentingan politik (netral),” kata Hilal, Rabu (24/6).

Pria yang akrab disapa Ilal ini juga menuturkan, seseorang berinisial Mi, yang sebelumnya menjabat sebagai Ketua PPK Cikeusik, sekarang mendaftarkan diri sebagai Panwas. Sementara, adiknya Ma yang sebelumnya sebagai anggota Panwas, kini mendaftarkan diri sebagai PPK.

Sampai-sampai, tambahnya, masyarakat Cikeusik tahu betul ke partai mana dan kepada siapa mereka berafiliasi pada Pileg yang lalu. “Kami akan sepakat, kalau dua orang itu tidak memiliki rekam jejak keberpihakan kepada orang atau partai tertentu. Kami meminta Panwaskab, dan KPU agar segera melakukan tindakan tegas,” ujarnya.

Warga lain yang enggan disebutkan namanya menambahkan, dirinya tidak ingin ada hal yang menggajal di lingkungan Kecamatan Cikeusik, Panwaskab dan KPU segera melakukan tindakan. Jangan sampai dua orang itu mencederai Pilkada nantinya. Dirinya bukan intervensi terhadap dua orang itu, melaikan sesuai fakta yang sudah-sudah, menurut dirinya harus di sampaikan.

“Mereka punya rekam jejak yang buruk. Tidak pantas lagi kalau harus dijadikan PPK dan Panwascam. Demi Pemilu bersih dari orang-orang yang kotor, Panwas dan KPU harus bertindak tegas,” imbuhnya.

Sementara itu, setiap hendak dimintai tanggapanya, Ketua Panwaskab Nana Subhana selalu tidak ada dikantornya. (mg29/mardiana/jarkasih)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.