Septian Dibunuh Seusai Bersenggolan

LARANGAN,SNOL—Polisi melakukan penjagaan ketat di lokasi tawuran yang berujung tewasnya Septian Adi Saputra (25), tepatnya di perumahan Puribeta 1 Kecamatan Larangan Kota Tangerang, Senin (22/6) dinihari. Petugas Polsek Ciledug mengklaim mengantongi identitas pelaku pembunuhan terhadap Septian yang diduga dibunuh setelah bersenggolan dengan lawan saat tawuran dibubarkan polisi, Minggu (21/6).

Kemarin, kepolisian dari Sektor Ciledug melakukan penjagaan di wilayah tempat tawuran. Setelah salat subuh, tampak beberapa petugas disiagakan menggunakan satu unit mobil patroli dan beberapa kendaraan motor. Penjagaan dimaksudkan untuk mengantisipasi tawuran susulan.

Salah seorang petugas kepolisian yang sedang berjaga menjelaskan, biasanya mereja berjaga untuk mengatur lalu lintas saja. Tapi atas perintah pimpinan, mereka diminta untuk menjaga wilayahnya masing-masing apalagi pasca kejadian tawuran.

Pantauan di lapangan, suasana kemarin pagi tidak ramai seperti pada Sabtu dan Minggu. Hanya ada beberapa remaja dan ABG yang lewat membawa sarung. Kepolisian langsung meminta untuk tidak nongkrong dan kembali ke rumah masing-masing. Mobil patroli siaga di depan Peto Junction juga tidak hanya stagnan. Sesekali petugas memutar untuk mengecek wilayah. Selain itu, di lokasi juga tampak beberapa spanduk yang bertuliskan daerah bebas premanisme Polres Metro Tangerang.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Tangerang Kota, Ajun Komisaris Besar Sutarmo mengungkapkan, pihaknya sudah melakukan antisipasi agar tawuran yang berujung kematian tidak kembali terulang. Polisi sudah memploting setiap lokasi titik-titik rawan trek-trekan dan titik rawan kumpul.

Terkait tewasnya Septian Adi Saputra, Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Ciledug, AKP Afendi menjelaskan, kepolisian masih melakukan penyelidikan terhadap insiden tersebut. Seperti diketahui, Septian ditemukan tewas pada Minggu (21/6) sekitar pukul 06.20 di Perumahan Puribeta 1, tepatnya samping bangunan kolam renang.

“Sementara motif belum bisa diketahui karena belum ada tersangka. Tapi hasil pemeriksaan saksi, identitas calon nama-nama tersangka sudah diketahui. Kita masih melakukan pengembangan,” kata Afendi saat dihubungi Satelit News, melalui telepon selulernya, Senin (26/6). Afendi mengungkapkan, pihaknya sudah melakukan pemeriksaan terhadap tujuh orang saksi. Dia menjelaskan, saat itu kondisinya terjadi keramaian karena biasanya sehabis sahur mereka kumpul-kumpul di Perumahan Puribeta 1 Kecamatan Larangan. Menurut Afendi, kemungkinan saat itu ada aksi saling hujat hingga salah paham.

“Yang namanya anak muda kan emosional sangat labil. Sempat juga terjadi tawuran dan mereka tidak berpikir dampak dari perbuatan itu,” jelasnya. Afendi menambahkan, pihaknya berusaha memburu pelaku yang diduga melakukan penganiayaan hingga menyebabkan Septian tewas dengan luka di paha sebelah kanan, luka memar pada bagian belakang tubuh dan luka lecet pada dengkul.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Tangerang Kota, Ajun Komisaris Besar Sutarmo menjelaskan, korban Septian meninggal dunia akibat dari tindak pidana kekerasan terhadap orang secara bersama-sama. Sementara dugaan kepolisian tindak pidana pengeroyokan.

“Ini masih dalam proses mengumpulkan keterangan saksi-saksi dan menginvetarisasi kelompok remaja yang saat itu masih di tempat kejadian perkara,” ujarnya saat ditemui di Mapolres Metro Tangerang, kemarin.

Sutarmo menuturkan, saat ini belum ada penetapan tersangka. Dia menegaskan konteksnya saat ini baru inventarisasi kelompok pengguna motor yang berkumpul saat di tempat kejadian perkara. Nantinya setelah itu baru mengerucut pada kelompok mana yang melakukan.

“Kejadian ini kan terjadi karena emosional anak muda. Masalahnya sepele, sehabis sahur, salat subuh, jalan-jalan nongkrong pakai motor. Saat dibubarkan diduga akibat senggolan motor, terjadi keributan sesaat dan hanya kesalahpahaman saja,” ungkapnya.

Sebelumnya diberitakan, tawuran maut kembali terjadi di Kota Tangerang. Minggu (21/6) pagi, sekelompok remaja dari wilayah Larangan bentrok dengan gerombolan anak baru gede dari wilayah Joglo, Jakarta Barat. Satu orang tewas setelah terkena tusukan di bagian paha dalam tawuran tersebut. (uis/gatot)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.