Polsek Ciruas Bakal Gandeng Mabes Polri
SERANG,SNOL-Kasus pencurian Toko Emas Permata milik Sandi (45) bernilai Rp670 juta yang terjadi di Pasar Ciruas Desa Citerep Kecamatan Ciruas Kabupaten Serang pada Jum’at (12/06) lalu belum ada titik terang. Penyidik dari Polsek Ciruas kesulitan mengungkap pelaku pencurian karena kurangnya alat bukti di tempat kejadian.
Sepekan lebih dari kasus pencurian tersebut membuat kepolisian dari Sektor Ciruas berencana menggandeng Mabes Polri untuk mengungkapnya.
Menurut Kapolsek Ciruas, Kompol Idrus Madaris, pihaknya membutuhkan bantuan dari Mabes Polri karena keterbatasan alat teknologi. Petugas bakal melacak nomor telepon yang berada di lokasi kejadian dengan bantuan alat dari Mabes Polri tersebut. “Sampai sekarang belum ada titik terang. Makanya kita butuh bantuan dari Mabes Polri untuk melacak sinyal ponsel yang diduga digunakan pelaku ketika kejadian pencurian,” ungkapnya.
Pasca kejadian tersebut penyidik telah memeriksa sebanyak 6 orang saksi dari pihak keamanan pasar, karyawan dan pemilik toko emas sendiri.
Diberitakan sebelumnya pada Jum’at (12/06) lalu Toko emas Pulau Permata milik Sandi (45) dibobol oleh kawanan maling. Pelaku pencurian masuk dengan merusak gembok rolling door dengan menggunakan mesin las.
Pelaku juga menjebol brankas yang berisi 4 kg emas. Namun pelaku hanya berhasil menggondol 2,5 kg emas karena kesulitan menjebol brankas. Pelaku pencurian diduga kuat melakukan aksinya pada jam 8 malam atau dibawah jam 00.00 karena diwaktu tersebut pasar dalam kondisi sepi.
Menurut kepala Unit (Kanit) Polsek Ciruas Aiptu Eka Jatmika menuturkan, penyidik hingga kini telah memeriksa sebanyak 6 orang saksi dari pihak korban, karyawan dan security pasar. Dari hasil pemeriksaan saksi dan barang bukti berupa rekaman CCTV penyidik mencurigai dua orang muda-mudi yang terlihat mondar-mandir di pasar. Kedua orang tersebut tidak jelas aktivitasnya di pasar apakah berbelanja atau bukan. Karena menurut keterangan securiti dan pemeriksaan rekaman CCTV, kedua orang itu terlihat berjalan di lokasi toko dan bahkan ngobrol disana.
“Yang dicurigai memang dua orang, lelaki dan perempuan. Lelaki sempat membawa kantong plastik, mungkin itu digunakan untuk membawa tabung gas 3 kg dan peralatan, tapi kita masih menduga itu. Identitas keduanya belum diketahui karena masih kita dalami,” ungkap Eka Jatmika.
Dua orang tersebut berada di lokasi toko sekitar pukul 20.00 WIB saat kondisi pasar sedang sepi. (mg30/mardiana/jarkasih)