Pabrik Tinner Terbakar, 1 Warga Terluka
KOSAMBI,SNOL—PT Auto Braid yang berproduksi cat duco dan tinner ludes dilalap si jago merah di Jalan Salembaran Pergudangan 99 Blok J1 Desa Cengklong Kecamatan Kosambi. Akibatnya seorang warga bernama Rimin (30) mengalami luka di bagian punggung akibat tertimpa drum isi tinner yang berterbangan ke pemukiman sekitar pabrik.
Pantauan Satelit News, terlihat para karyawan pabrik cat duko dan tinner sedang membersihkan puing-puing bekas kebakaran. Mereka juga berusaha memadamkan api yang masih menyala. Sementara itu, semua drum tinner maupun cat terlihat hangus. Belum diketahui pasti penyebab kebakaran yang terjadi pada hari Sabtu (13/6) sekitar pukul 18.30 Wib. Namun diduga akibat konsleting listrik pada bagian tengah pabrik yang memiliki karyawan sekitar 50 orang tersebut.
Salah satu karyawan PT Auto Braid Sukandi mengungkapkan, saat kebakaran terjadi para karyawan sudah pulang karena hari sabtu kerja setengah hari. Ia berharap pabrik tersebut secepatnya dibangun kembali agar para karyawan dapat bekerja lagi. “Saya hanya berharap agar perusahaan segera beroperasi lagi,” ungkapnya saat ditemui di lokasi, Minggu (14/6).
Sementara tokoh masyarakat Desa Cengklong Narin (40) mengungkapkan, saat kejadian warga masih santai dan tiba-tiba terdengar bunyi ledakan drum tinner seperti suara bom. Kemudian api membesar dan merembet ke rumah warga sekitarnya. Bahkan drum berisi tinner dan batu kerikil dari tempat kubangan tinner yang ikut melayang bersama bunyi ledakan hingga menimpa pemukiman dan warga.
“Saat kebakaran seperti suara perang dan bom karena baik batu, seng maupun drum berterbangan ke rumah warga. Akibatnya seorang warga bernama Rimin terluka di bagian punggung dan dilarikan ke klinik terdekat, karena tertimpa drum berisi tinner. Rumah warga yang hancur dan rata dengan tanah ada 8 unit. Sedangkan rusak ringan ada 6 unit rumah,” tegasnya.
Narin mengaku sempat mendemo pabrik tersebut karena pernah terbakar dua tahun yang lalu, meski tidak separah saat ini. Ia bersama warga yang lain mengharapkan pabrik tinner yang berdiri sekitar 15 tahun lalu itu segera pindah tempat, karena jika berdekatan dengan rumah warga sangat membahayakan. “Saya berharap pabrik tinner itu pindah,” harapnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tangerang Teteng Jumara mengatakan, saat kejadian pihaknya telah menurunkan anggotanya serta lima mobil pemadam kebakaran. Ia menduga kebakaran diakibatkan kosleting listrik. “Sampai saat ini kerugian belum bisa dipastikan, hanya diperkirakan miliaran rupiah. Sementara kebakaran diduga akibat korsleting listrik,” pungkasnya saat dihubungi wartawan. (harso/aditya)