Harga Gabah Merosot Petani Merugi

MAUK,SNOL—Harga beras di wilayah pantai utara Kabupaten Tangerang mengalami penurunan pasca panen beberapa pekan lalu. Kondisi ini mengakibatkan para petani khususnya di Kecamatan Mauk merugi.  Salah satu warga Margamulya Kecamatan Mauk Samsudin mengungkapkan, banyak para petani Pantura khususnya wilayah Mauk kebingungan karena harga gabah turun drastis pasca panen.

Menurutnya, gabah basah yang baru dipetik dari sawah yang awalnya Rp350 ribu per kwintal kemudian turun menjadi Rp350 ribu perkwintal. Sedangkan untuk harga gabah bersih yang sudah dijemur Rp450 ribu perkwintal sekarang turun Rp380 ribu hingga Rp400 ribu per kwintal.

            “Saat ini para petani banyak yang mengeluh karena tidak banyak mendapat keuntungan. Padahal sebelumnya sudah tiga kali gagal panen akibat banjir yang melanda wilayah desanya. Saya juga berharap supaya panen tahun ini harga padi tidak terus merosot dan kembali stabil,” ujarnya kepada Satelit News, saat ditemui di rumahnya, Kamis (11/6).

            Senada, warga Desa Ketapang Kecamatan Mauk Kuswati mengaku binggung melihat penurunan harga gabah. Padahal dirinya membutuhkan biaya untuk anaknya yang saat ini mau masuk SMA, tapi saat hendak menjual gabah harganya malah merosot.

            “Kalau harga gabah terus merosot bisa tidak menutup untuk bayar anak sekolah maupun untuk nanam padi lagi. Saya hanya kuli buruh hasil panen tidak seberapa tapi kalau harga gabah terus merosot kita dapatnya apa,” tandasnya.

            Menanggapi hal ini, Pjs Kepala Desa Tanjung Anom Kecamatan Mauk Khaerudin mengaku saat ini para petani memang sedikit gembira karena panen. Namun sekarang agak binggung karena harga padi turun sampai Rp50 ribu – Rp100 ribu perkwintal sehingga masyarakat sekarang pusing.

            Khaerudin menambahkan, masyarakat harus bisa mengatur uang untuk fokus keperluan sehari-hari serta biaya anak sekolah di tengah penurunan harga padi. Ia berharap masyarakat bersyukur karena padinya bisa panen dengan baik, walaupun harga gabah turun. Ia juga menghimbau warganya agar bisa menghemat, menyimpan hasil panen agar selalu bisa mensiasati saat gagal panen. (harso/aditya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.