Mayora Tambah Investasi 50 juta Dollar
TANGERANG,SNOL—Ditengah kondisi perekonomian tengah terpuruk, PT Mayora Indah Tbk (MYOR) justru meningkatkan target penjualan perusahaan. Jika pada awal tahun, MYOR menargetkan laba bersih Rp 600 miliar, kini, MYOR meningkatkan target raihan labanya menjadi Rp 840 miliar di tahun 2015 atau meningkat 104,96% dari realisasi 2014 yakni Rp 409,82 miliar.
“Karena awal tahun kemarin keadaannya kurang baik. Tahun lalu, bahan baku tinggi dan kita baru naik harga. Saat kuartal pertama 2015 karena kenaikan bahan baku maka kita terpaksa menaikan harga . Lalu bahan baku mulai turun. Itu sebabnya ada perubahan kenaikan angka laba,” ucap Direktur MYOR David Wardhana Atmadja dalam acara publik ekpose yang digelar di Hotel Aryaduta, Karawaci, Kabupaten Tangerang , Rabu (10/6).
David menjelaskan optimisme tersebut muncul karena di kuartal pertama 2015 saja keuntungan MYOR telah meningkat 90,44% dari Rp 119,56 miliar jadi Rp 272,7 miliar yang dilihat selama bulan yang sama di tahun 2014 lala.
Direktur Utama MYOR Andre Sukendra Atmadja menyebut untuk meningkatkan pendapatan tersebut pihaknya akan menggelontorkan dana investasi atau capital expenditure (capex) sebesar US$ 50 juta atau Rp 66,5 miliar (kurs Rp.13.300). Dana tersebut lanjut Andre akan digunakan untuk membeli mesin untuk kebutuhan produksi.
“Saat ini ada beberapa pabrik yang kapasitas mesinya telah mencapai 90 persen, untuk itu perlu untuk segera dilakukan pembelian mesin produksi,” jelas Andre.
Sebagai sumber dananya lanjut Andre, MYOR menggunakan 60% kas internal dan 40% pinjaman bank. Pada kuartal pertama, kas dan setara kas MYOR pun masih tebal di posisi Rp 1,29 triliun.
Selain menambah jumlah capex pihaknya juga akan melakukan langkah-langkah yang telah dilakukan perusahaan pada 2014 lalu dengan menerapkan peningkatan distribusi dan ketepatan pengeluaran pemasaran. Ia menjelaskan, MYOR akan terus menjaga ketersediaan dan visibilitas produk di pasar. Lalu MYOR juga akan melakukan pemasaran yang tepat guna. Caranya yaitu pemanfaatan anggaran untuk iklan dan kegiatan lain demi menambah konsumen.
Sementara itu Direktur MYOR Hendrik Polisar tak memungkiri adanya beberapa tantangan yang dihadapi seperti perlambatan ekonomi, fluktuasi kurs, dan kenaikan harga bahan baku di tahun 2015 ini. Sehingga perseroan harus mengerek harga jual untuk menjaga gross margin. Namun diakuinya bahwa beban yang ditanggung tak bisa serta merta dialihkan ke konsumen. Selain itu, ada pula kompetitor yang menggerus pangsa pasar MYOR. “Kami harus semakin bekerja keras untuk mencapai target,” pungkasnya (hendra)