Leher Buyung Ditusuk Seusai Salat
CILEDUG,SNOL—Muhammad Rizky Silalaban alias Buyung (15) beruntung selamat dari pembunuhan. Warga Gang H. Ridi Sumardi Jalan Masjid Al Baido RT 03/05 Kelurahan Sudimara Selatan, Ciledug itu ditemukan terkapar dengan luka tusukan di leher tak lama setelah terlihat melaksanakan salat Ashar berjamaah, Minggu (7/6) sore. Buyung ditusuk setelah menyaksikan sang adik Putri Mariska Sakinah (13) tewas di tangan pembunuh.
Insiden pembunuhan yang menggemparkan warga sekitar itu diperkirakan berlangsung Minggu sore selepas azan Ashar sekira pukul 15.13 wib. Berdasar informasi yang berhasil dihimpun, peristiwa bermula saat Putri beristirahat seusai mencuci pakaian di kontrakannya. Dia ditemani Buyung dan seorang kawannya. Selanjutnya datang seorang pria bertubuh tinggi untuk bertamu. Melihat ada tamu datang, kawan Buyung yang saat itu sedang bermain keluar kontrakan dan pulang ke rumah. Hampir berbarengan, Buyung pergi ke masjid untuk melaksanakan salat Ashar.
Saat kondisi kontrakan sepi itulah, pria yang diduga pelaku itu membunuh Putri dengan menggorok leher korban menggunakan senjata tajam diduga pisau. Ketika pembunuhan terjadi, Buyung pulang lebih dulu dan melihat pelaku sedang membunuh adiknya. Lantaran kepergok, pelaku kemudian menyerang Buyung dan menusuk lehernya. Kemudian pelaku kabur. Beruntung, Buyung masih bisa hidup setelah dibawa ke rumah sakit Bakti Asih untuk mendapatkan perawatan serta pengobatan.
Salah seorang saksi, Rohaya mengatakan, seorang anak laki-laki yang merupakan keponakannya kaget melihat Buyung dan Putri sudah terkapar bersimbah darah di lantai rumah kontrakannya. Keponakannya langsung berteriak meminta tolong dan warga sekitar langsung menolong.
“Warga langsung ramai-ramai menolong Buyung dan Putri. Buyung dibawa ke rumah sakit tapi kalau Putri nyawanya tidak tertolong. Warga langsung melapor ke polisi,”kata Rohaya di lokasi kejadian, Minggu (7/6).
Rohaya mengungkapkan, keluarga Buyung dan Putri sudah lama tinggal di kontrakan. Ibunya berasal dari Garut yang berprofesi sebagai tukang sayur di depan rumahnya sementara bapaknya berasal dari Medan, Sumatera Utara.
“Jadi ibunya dagang sayuran kemudian ditutup siang karena mau mencari kambing untuk aqiqah cucunya yang akan dilaksanakan malam Rabu. Ibunya menyuruh anaknya mencuci, keponakan saya pulang dan Buyung pergi salat ashar,” jelasnya.
Rohaya mengaku dalam insiden tersebut tidak ada suara-suara keributan, apalagi teriakan. Maka itu dirinya kaget setelah warga sudah ramai-ramai berteriak ada pembunuhan.
“Saya lagi makan baso terus ada yang minta tolong tolong. Saya kaget dan takut juga darahnya banyak banget,” ujarnya.
Setelah mendapat informasi ada pembunuhan, kepolisian dari sektor Ciledug langsung menuju lokasi. Petugas langsung memasang garis polisi berwarna kuning. Beberapa petugas masuk ke kontrakan dan mengidentifikasi korban. Warga yang penasaran pun terus berdatangan dan menjadi tontonan warga.
Selanjutnya jenazah Putri dibawa ke RSU Tangerang sekitar pukul 18.30 wib. Kepolisian belum bisa memastikan motif dari pembunuhan tersebut. Kepolisian juga tidak belum bisa menjelaskan secara jelas terkait kronologisnya
“Kita masih lakukan penyelidikan mas. Yang pasti ada dua korban kakak beradik, satu berjenis kelamin perempuan masih SMP meninggal dunia, satu lagi kakaknya dibawa ke rumah sakit,”jelas Kapolsek Ciledug, Kompol Ali Joni kepada wartawan.
Menurutnya, petugas masih menggali informasi dari pihak keluarga dan mencari barang bukti yang digunakan pelaku untuk membunuh korban. Pihaknya berharap kasus ini segera cepat terungkap. “Mohon doa aja supaya kita bisa mengungkap kasus ini,” ujarnya singkat.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Muhammad Iqbal menambahkan tidak ada barang milik korban yang hilang dalam peristiwa ini. Dengan demikian, kemungkinan motif pembunuhan bukanlah perampokan.
“Barang tidak ada yang hilang. Motifnya sepertinya (diduga) pembunuhan atau balas dendam atau apa begitu,” kata Muhammad Iqbal. (uis/gatot)