Ratusan Pelamar Kerja Minim Keahlian

TIGARAKSA,SNOL—Ratusan pencari kerja asal Kabupaten Tangerang minim keahlian (skill) dan tak sesuai kebutuhan perusahaan. Berdasarkan catatan layanan pembuatan kartu kuning Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, pencari kerja tersebut didominasi lulusan SMA/SMK.

Kasi Penempatan Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Ahmad Hidayat mengatakan, sejak Senin (25/5) kemarin jumlah pencari kerja meningkat 100 persen berdasarkan pembuatan kartu kuning. Biasanya, ia hanya melayani 30 permohonan dalam sehari tapi kini jumlahnya mencapai 100 lebih dalam sehari.

            Sayangnya, kata Hidayat, peningkatan tersebut tidak dibarengi dengan kualitas dan kemampuan kerja sesuai kebutuhan perusahaan. Alhasil, lowongan kerja yang sudah masuk di Dinas Tenaga Kerja tak terserap. Padahal peluang ini dinilai sangat bagus untuk mengakomodir lulusan SMA/SMK/MA tahun ini yang diperkirakan mencapai 10 ribu orang.

            “Memang meningkat jumlah pencari kerja, tapi keahlian atau skill mereka minim terutama lulusan SMA/MA tahun ini. Bahkan untuk lulusan SMK yang tiap tahunnya berkisar 6000 orang sekalipun masih sulit mendapatkan lowongan kerja, karena keahlian mereka tidak sesuai dengan kebutuhan perusahan,” kata Hidayat kepada Satelit News, kemarin.

            Ia mencontohkan sejumlah lowongan pekerjaan yang ada yakni teknik kimia, sementara di Kabupaten Tangerang tidak ada sekolah atau pun lulusan jurusan teknik kimia. Selain itu ada lowongan untuk tehnik mesin industri, namun sekolah yang memiliki jurusan itu sudah memiliki kerjasama dengan Astra. Selain itu juga ada perusahaan yang menerapkan syarat nilai tinggi semisal untuk pelajaran matematika bagi calon pegawainya. Kondisi itu jelas kian mempersulit peluang masuk kerja.

            Selain itu kata Hidayat, pihaknya pun sudah mencoba sosialisasi ke sejumlah sekolah terkait kebutuhan lowongan kerja di perusahaan. Namun respon dari para siswa atau pencari kerja sangat minim. “Kalau pun cocok alasan mereka jauh kerjanya jadi tidak mau. Padahal saya sudah presentasi bahwa ada peluang kerja di kawasan industri akong Cadas, kawasan Industri Rajeg hingga kawasan industri Manis Bitung,” ungkapnya.

            Sekretaris Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kabupaten Tangerang, Juanda Usman mengatakan,             sejatinya perusahaan ingin pelamar kerja yang siap pakai. Ia mencontohkan untuk posisi operator produksi dibutuhkan lulusan SMK elektronik, untuk teknik mesin dibutuhkan lulusan SMK mesin, staff administrasi perkantoran dibutuhkan lulusan SMK perkantoran dan lainnya.

            “Intinya kami mengutamakan siswa lulusan SMK, karena mereka mempunyai nilai lebih. Kalau pun harus mengikuti training, mereka bisa cepat beradaptasi atau memahami pekerjaan dibandingkan mereka yang bukan lulusan SMK karena agak lebih lama memahami tugasnya. Kami berharap kedepannya pemerintah bisa melihat tidak sinkronnya kebutuhan lapangan kerja dengan para pencari kerja ini, sehingga kedepan ada keselarasan,” tegasnya.

            Selain itu, Juanda mengaku untuk saat ini perusahaan belum membutuhkan lowongan yang banyak karena situasi ekonomi nasional sedang lemah. Kondisi ini berimbas pada keberlangsungan dunia usaha dan industri di daerah. “Mudah-mudahan setelah lebaran nanti situasi ekonomi nasional berubah, sehingga dunia industri bisa berkembang lagi,” pungkasnya. (aditya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.