Tanamkan Sejarah Sejak Dini
Komunitas Kampung Dongeng
Bermula dari rasa keprihatinannya terhadap anak-anak, komunitas ini dibentuk. Namanya adalah Komunitas Kampung Dongeng. Ya, sesuai namanya, salah satu aktifitas dalam komunitas ini adalah mendongeng.
Namun dongeng yang disampaikan dalam komunitas ini adalah dongeng berkaitan dengan sejarah.
Pelopornya adalah Sulaiman Sofyan atau yang akrab disapa Kak Eman D’Sains. Awalnya, warga Perumahan PWS Tigaraksa, Kabupaten Tangerang ini merasa sedih ketika dirinya bertanya kepada salah seorang anak, siapa Sultan yang pernah berkuasa di Provinsi Banten. Seketika anak tersebut menjawab tidak tahu. Ia pun merasa tergugah untuk mendirikan Komunitas Kampung Dongeng.
Tidak hanya di Kabupaten Tangerang, kini Komunitas Kampung Dongeng juga terdapat di beberapa daerah lainnya seperti Kampung Dongeng Cilegon (Kadocil), Kampung Dongeng Intan Martapura di Kalimantan serta Kampung Dongeng Medan, Sumatera Utara.
Eman mulai aktif dalam komunitas ini sejak delapan bulan lalu. Tepatnya, ketika ia mulai lepas dari dunia wushu. Tidak salah, Eman adalah atlet wushu Kabupaten Tangerang. Dalam olahraga ini, dia pernah menjadi juara 1 pada kejuaraan tingkat Provinsi Banten dan berhasil merebut posisi ketiga saat tampil di DKI.
Namun, keprihatinan dan rasa cintanya kepada anak-anak akhirnya membuat Eman tergugah untuk menekuni dunia mendongeng dan meninggalkan dunia wushunya. Berkat kegigihannya komunitas ini meraih juara satu pada lomba dongeng di Kota Bandung, Jawa Barat beberapa waktu lalu.
Dalam Komunitas yang berdiri sejak 4 Juni 2014 tersebut, kegiatan yang sering diadakan ialah mengajarkan sejarah melalui dongeng. Hanya bermodalkan microphone kecil, Eman dan para sahabatnya sudah bisa tampil lucu kala mendongeng. Dia berulangkali menirukan suara binatang seperti harimau, ayam dan kambing untuk membawakan cerita dengan jenaka kepada anak-anak.
“Dahulu dongeng itukan hanya di kalangan kerajaan saja. Makanya sekarang kami coba lakukan kepada anak-anak pada umumnya. Saya mendongeng tentang sejarah Provinsi Banten dan Kabupaten Tangerang karena keprihatinan. Saya sedih dari sekian banyak anak-anak, tidak ada yang bisa menjawab ketika saya menanyakan siapa nama Sultan yang pernah berkuasa di Banten. Mungkin saja jika ditanamkan sejak dini anak-anak tidak akan melupakan sejarah ketika dewasa nanti,” ujar Eman.
Pria asli Medan menambahkan, awalnya komunitas ini hanya beranggotakan tujuh orang saja. Namun seiring berjalannya waktu, jumlahnya pun bertambah menjadi 15 orang dengan aneka latar belakang.
“Awalnya memang berbicara agak sulit. Apalagi bercerita atau mendongeng di depan puluhan anak-anak. Saya belajar di depan kaca, mendongeng di depan diri sendiri, terus mendongeng di depan keluarga sampai akhirnya saya tersadar bahwa menjadikan anak-anak tertawa itu harus mengubah diri sendiri menjadi anak kecil. Karena bagi usia-usia mereka yang namanya dunia anak itu adalah dunia bermain. Jadi kita harus bisa menempatkan diri pada situasi apapun yang disukai oleh anak-anak,” jelasnya.
Komunitas ini hampir setiap harinya menghabiskan waktu bermain, mendongeng dan bercerita di depan anak-anak. Para anggotanya pun mau meluangkan waktunya untuk anak-anak. Mereka rela mendongeng mesti tidak mendapatkan gaji. Hal ini dilakukan demi kemajuan anak bangsa serta mengenal siapa para pahlawan mereka.
Salah seorang pengurus Komunitas Kampung Dongeng Bayu Yumardiansah menjelaskan, tidak hanya mengajarkan anak-anak mengenal sejarah, ia beserta teman-teman lainnya juga mengajarkan anak-anak untuk belajar mengukir patung dari gipsum menggambar dan melukis. Selain itu, pihaknya juga menanamkan karakter dan pola pikir yang baik.
“Karena begini, yang namanya anak kecil itu kan sangat mudah dibentuk pola pikirnya, sehingga ketika dewasa nanti dia bisa melihat kedapan mana yang baik dan mana yang tidak baik. Makanya di sini kami ajarkan mereka hal-hal positif. Ketika mereka bertengkar pun bukan dengan cara memarahinya tapi masuk lah lebih ke dalam hatinya untuk melihat titik permasalahan yang mereka alami,” pungkasnya. (mg27/made)