Tangkal Paham radikal, Satgasus Dibentuk
SERANG,SNOL– Wilayah Banten, rentan disusupi paham radikalisme. Mengantisipasi masalah itu, Polda Banten bersama unsur Badan Intelijen Negara (BIN), Pemprov Banten, Kejaksaan dan unsur TNI, menggelar rapat koordinasi (Rakor) membahas sinergisitas Satuan Tugas Khusus (Satgasus) Polri anti radikalisme, di aula Mapolda Banten, Senin (18/5).
Kapolda Banten Brigjen Pol Boy Rafli Amar mengungkapkan, sinergisitas yang sudah dibentuk dan dijalankan selama ini merupakan upaya kepolisian dalam menghapuskan paham radikalisme di Banten. Satgasus anti radikalisme yang telah dibentuk, juga berjalan beberapa hari terakhir oleh Mabes Polri untuk tingkat Polda, Polres dan Polsek-Polsek.
“Koordinasinya ada di Polda, bagian Direktorat Intelkam. Kegiatan Satgasus anti radikalisme ini mengajak masyarakat agar tidak berpikir dan tergiring paham radikal serta terpengaruh, karena masyarakat harus sadar bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk dengan dasar-dasar Pancasila,” kata Kapolda.
Sinergi Satgasus anti radikalisme ini juga dibentuk untuk meningkatkan kerjasama antar instansi, dalam konteks saling berkontribusi dan saling tukar informasi. “Semua saling berkontribusi, agar tidak banyak orang berpikir radikal. Kecenderungan orang berpikir radikal dan melakukan tindakan radikal itu tentu akan merugikan masyarakat,” tambahnya.
Program utama Satgasus sendiri, yakni menjalin kerjasama dengan alim ulama. Menurut mantan Kadiv Humas Mabes Polri ini, merangkul ulama dinilai paling efektif dalam mencegah paham-paham radikal di tengah masyarakat. “Kalau program kita lebih mendekatkan dengan para alim ulama. Ulama memiliki figur yang banyak didengar masyarakat,” tambahnya.
Disinggung soal paham radikal yang tumbuh di Banten, Boy mengungkapkan, masyarakat yang menganut paham radikal di Banten masih sedikit. “Di Banten masih sedikit, justru yang kita awasi itu adalah orang yang dari luar. Jangan sampai paham radikal sampai menghasut kalangan anak-anak muda, yang terprovokasi. Bahkan direkrut dengan kegiatan aksi terorisme,” pungkasnya.
Lebih lanjut, Boy juga tak menampik saat ini Polda Banten masih mengawasi sejumlah organisasi diwilayah Banten yang diduga menganut paham radikal. “Jangankan ormas, orangnya pun ada yang diawasi,” tandasnya. (mg30/mardiana/jarkasih)