Agro Wisata Dianggap Hanya Slogan

PANDEGLANG,SNOL– Daerah segudang potensi wisata yang kerap digembor-gemborkan Pemkab Pandeglang, hanya isapan jempol. Kenyataannya, pemberdayaan potensi pariwisata yang ada masih jauh dari harapan. Bahkan, visi Pandeglang sebagai daerah unggulan agro wisata juga terkesan hanya sebuah slogan.

Informasi yang didapat, target PAD dari hasil retribusi atau hasil pungut sektor pariwisata pada Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) tahun 2015 hanya diangka Rp 82 juta. Sedangkan, lokasi pariwisata yang ada sangat bervariasi, seperti pariwisata religi, pantai, buatan dan lainnya. Tingkat kunjungannya pun cukup tinggi.

Ketua Komisi IV DPRD Pandeglang E Mahfud menyatakan, perlu evaluasi dan pengkajian ulang terhadap pengelolaan sektor pariwisata di Pandeglang. Seharusnya, sektor pariwisata menjadi andalan pemasukan PAD terbesar. Sejauh ini, DPRD kerap berkoordinasi dan mengawasi kinerja dinas terkait.

“Kami juga monitoring langsung ke lokasi-lokasi wisata yang ada, dan sejauh ini tingkat kunjungannya lumayan bagus,” kata Mahfud, kepada wartawan, Senin (18/5).

Politisi PKS ini menuturkan, promosi pariwisata yang gencar dilakukan harus berbanding lurus dengan pendapatan dan perkembangan pariwisata yang ada. Jangan sampai anggaran yang dikeluarkan untuk promosi dengan nilai puluhan bahkan ratusan juta itu sia-sia.

Wisata pemandian air panas Cisolong saja setiap bulannya cukup ramai pengunjung. Walaupun keberadaannya belum dianggap bisa menjadi satu-satunya sumber PAD yang banyak namun paling tidak Cisolong, dan lokasi pariwisata lainnya secara merata kerap ramai dikunjungi wisatawan.

Anggota Fraksi Partai Gerindra Hadi Mawardi juga sangat menyayangkan ketidakterbukaan Disparpora terhadap retribusi sektor pariwisata dan lemahnya penggalian potensi pariwisata yang ada. Jika berharap Pandeglang menjadi daerah tujuan wisata, tentunya banyak hal yang harus dilakukan.

“Tingkat kunjungan meningkat, target retribusinya ko rendah. Saya menilai agak ganjil,” ujar Hadi, seraya dirinya juga mempertanyakan soal retribusi pengelolaan wisata pantai Karangsari – Carita.

Kasi Promosi Objek Wisata Disparpora Pandeglang Imron Mulyana menjelaskan, berdasarkan pendataan yang dilakukan oleh tim destinasi, diketahui bahwa tingkat kunjungan wisatawan ke Kabupaten Pandeglang terus meningkat. Menurutnya, sejak tahun 2008 lalu tingkat kunjungan selalu meningkat.

Tahun 2008, tingkat kunjungan wisatawan mencapai sekitar 804,776. Tahun 2009 mencapai sekitar 1.493.201, tahun 2010 sekitar 1.755.795, tahun 2011 mencapai sekitar 2.030.660,  tahun 2012 mencapai sekitar 2.422.421, tahun 2013 sekitar 3.003.802, dan tahun 2014 mencapai sekitar 3.150.900.

“Kami hanya meningkatkan promosi pariwisata. Soal target retribusi, pembenahan objek dan lainnya, silahkan konfirmasi langsung ke pimpinan kami saja,” imbuhnya. (mardiana/jarkasih)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.