Baru 23 Pesantren Salafi Ikut Pendidikan Nasional
LEBAK,SNOL–Pondok pesantren (Ponpes) salafi masih banyak yang menerapkan sistem tradisional. Dari jumlah 1100 lembaga pendidikan keagamaan itu di Kabupaten Lebak, baru 23 saja yang mengikuti sistem pendidikan nasional.
Kasi Kopontren Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Lebak Asep Kusnandar mengatakan, kebutuhan negara dalam perkembangan pembangunan adalah bagaimana Ponpes salafi bisa mengikuti perkembangan pendidikan nasional. Dari jumlah 1100 lembaga Ponpes salafi di Lebak, baru 23 lembaga yang mengikuti kebutuhan negara yaitu berpendidikan nasional. Masih banyak Ponpes salafi yang mengacu pada motode tradisionalnya.
“Sangat penting juga untuk para santri salafi memiliki pendidikan nasional, seperti mengikuti sekolah paket A, B dan C. Santri salafi yang sudah mengkuti paket berjumlah 1098, paket A sebanyak 8 orang, paket B 449 orang dan paket C sebanyak 641. Itu semua dari 23 lembaga Ponpes salafi,” kata Asep, kepada Satelit News, Kamis (14/5).
Ponpes salafi berasal dari kebutuhan masyarakat berpendidikan keagamaan. Agar peran fungsinya bertambah sesuai kebutuhan masyarakat tanpa menghilangkan karakternya, maka diperlukan adanya perbaikan manajemen dan administrasi supaya lebih teratur, serta penambahan program.
Oleh karena itu, pembinaan terhadap Ponpes salafi sangat diperlukan supaya ketika dibantu oleh Pemda dan Pemerintah pusat, lembaga ini mampu memberikan administrasi yang tertib.
“Kami sangat berharap lembaganya bisa memiliki administrasi yang baik dan santri bukan hanya bisa mengaji, akan tetapi pintar juga dalam pendidikan umumnya seperti bisa matematika, IPA dan yang lainnya. Kalau santri bisa matematika, anehkan. Kalau bisa mengaji saja sudah tidak aneh,” ujarnya.
Kabid PAUD Non Formal dan Informal Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak Abdul Malik menambahkan, pihaknya akan selalu berkoordinasi dengan Kemendag untuk melakukan pembinaan kepada Ponpes salafi, agar para santri mampu mengembangkan ilmu dibidang pendidikan nasional bukan hanya sebatas pintar mengaji. Para pengelola pondoknya juga akan terus dibekali manajemen administrasi.
“Demi kebutuhan bangsa ini dan seluruh masyarakat, khususnya masyarkat di Kabupaten Lebak, kami akan terus berkoordinasi serta bekerjasama meningkatkan SDM pengelola Ponpes salafi dan para santrinya,” ujarnya (mg29/mardiana/jarkasih)