Banten akan Ekspor Batu Kalimaya ke Eropa

1512322_550325411773022_1214900621609809828_n

SERANG,SNOL—Hubungan bilateral Turki dengan Pemerintah Indonesia pada bidang perekonomian terutama di sektor perdagangan sangat tinggi.

Guna menjalin kerjasama dalam bi­dang investasi dan perdagangan luar negeri, Kedutaan Besar Turki untuk In­donesia Zekeria Achkam, berkunjung ke Provinsi Banten di Pendopo Guber­nur Lama, Jalan Brigjen Syam’un No. 5, Kota serang, Selasa (12/5).

Sebelumnya, rencana kerjasama antara Pemprov Banten dengan Pemerintah Turki sudah dibicara­kan di Kementrian Perdagangan RI beberapa waktu lalu. Pemprov akan menjajaki kerja sama dengan pemer­intah Turki untuk melakukan ekspor batu akik kalimaya. “Mungkin saja gemstone (batu akik), seperti black opal diekspor ke Turki. Turki ter­kenal dengan kemampuan cutting. Mungkin saja anak kita dididik,” kata Rano  Karno.

Tak hanya itu, Pemprov pun akan berusaha menjajaki ker­jasama ekspor bahan pakaian seperti kain tenun ke pemer­intah Turki, dan tentunya akan meningkatkan taraf kehidu­pan Usaha Kecil Menengah (UKM) dan industri ekonomi kreatif (ekraf) di tanah Banten. “Saya memang pernah ekspor kain. Mereka juga (Turki,Red) minta jahe. Sama kayu baharu juga,” terangnya.

Kedatangan Dubes Turki ke Provinsi Banten memang untuk menjajaki kerjasama ekspor-impor dalam segala bi­dang yang diharapkan mampu mendongkrak perekonomian di masing-masing daerah. “ini bisa membuka gerbang kerja sama di semua sektor ke Eropa. Mengingat Turki ger­bangnya Eropa. Banten sangat membutuhkan pemerintahan Turki untuk kerja sama, teru­tama bidang industri karena Banten memiliki ribuan in­dustri yang bisa diserap pasar Eropa,” tegasnya.

Kerjasama yang nantinya akan dilakukan antar provinsi dari negara Indonesia dan neg­ara Turki ini diharapkan dapat dimanfaatkan dengan baik oleh Pemprov Banten, teru­tama dalam hal ekspor sum­ber daya alam (SDA), seperti batu akik kalimaya yang sedari dulu memang sudah terkenal akan keindahannya. “Indone­sia berat untuk menembus ke pasar Eropa, maka bisa melalui kerjasama dengan Turki,” kata Dubes Turki, Zekeriya Akcam.

Zekeriya dibantu penerjemah mengatakan bahwa negara Turki kuat dengan kemampuan enterprenershipnya, sedang­kan Indonesia terkenal dengan SDA dan Sumber Daya Manu­sia (SDM) nya, sehingga jika saling bekerjasama dipastikan akan mampu menaikkan taraf ekonomi masyarakat di masing-masing negara.

“Turki jadi gerbang Indo­nesia untuk masuk ke Eropa.   Saya bisa memberikan 5 sam­pai 10 orang untuk melakukan trainning, agar batu akik kali­maya memiliki nilai jual lebih tinggi,” tegasnya.

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperin­dag) Provinsi Banten Mashuri mengatakan, kunjungan Dubes Turki ke Banten dalam rangka membahas rencana kerjasa­ma bidang perdagangan dan investasi antara pemerintah Provinsi Banten dan negara Turki. “Pada sektor apa saja yang mungkin bisa kerjasama dengan pemerintah Turki,” kata Mashuri ditemui usai kegiatan.

Menurutnya, data statistik menggambarkan bahwa pereko­nomian Banten Triwulan I tahun 2015 yang diukur berdasarkan PDRB atas dasar harga berlaku mencapai Rp115,99 triliun dan PDRB atas dasar harga konstan mencapai Rp89,90 triliun.

“Peningkatan pertumbuhan ekonomi Banten lebih banyak disumbang oleh konsumsi dan investasi dunia usaha masyara­kat, dibandingkan sumbangan dari sektor perdagangan atau ekspor impor,” katanya.

Berdasarkan data BPS Bant­en, neraca perdagangan Provin­si Banten pada tahun 2014 lalu nilai ekspor sebesar 1.489,3 juta US dolar, dengan rincian ekspor migas sebesar 23,2 juta US dolar dan non migas 1.466,1 juta US dolar. Sedangkan nilai impor sebesar 12.174,9 juta US dolar dengan rincian impor mi­gas sebesar 2.854,1 juta US dolar dan non migas sebesar 9.320,9 juta US dolar. (metty/mardi­ana/jarkasih)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.