Direksi RSUD Tegur Pegawai Kasar

TANGERANG, SNOL—Pihak direksi RSUD Kota Tangerang sudah menyelidiki dan menegur pegawai yang kasar dalam melayani pasien. Hal itu terkait keluhan pasien yang mendapatkan kata-kata tidak menyenangkan saat berobat. Direktur Utama RSUD Kota Tangerang dr Wibisono mengatakan, dirinya telah mendapatkan laporan terkait pegawai yang melayani pasien dengan kata-kata yang tidak simpatik.

Pihaknya juga telah memanggil yang bersangkutan dan memberikan arahan terkait perilakunya dalam bekerja. “Sudah menerima laporan tersebut dan diberikan arahan dan akan dilakukan pelatihan practice excellent juga berlaku untuk semua pegawai,”ujar Wibisono.

      Ditambahkannya, dirinya meminta masyarakat dapat memaklumi atas permasalahan tersebut, dikarenakan pegawai di instansi yang dipimpin dalam keadaan kelelahan. Pasalnya, kebanyakan dari pegawai RSUD menerima beban kerja yang melebihi ketentuan. Hal ini disebabkan lantaran jumlah pegawai yang melayani tidak sebanding dengan jumlah pasien yang hadir setiap harinya. “Yang bersangkutan kelelahan, karena beban kerja yang besar,”terang mantan Sekretaris Dinas Kesehatan ini.

      Dilanjutkannya, untuk mengatasi permasalahan tersebut, pihaknya telah mengajukan penambahan pegawai serta melakukan penataan di berbagai bidang, baik SDM maupun sarana dan prasarana untuk memenuhi pelayanan yang maksimal kepada masyarakat Kota Tangerang. “RSUD baru dua tahun berjalan, masih bertahap melakukan penataan dan perbaikan, kami terbuka kepada masyarakat yang ingin menyampaikan kritik dan sarannya dengan cara dan prosedur yang benar,”katanya.

      Sementara anggota DPRD Kota Tangerang, Sahroni saat ditemui usai rapat paripurna Senin(11/5) mengatakan, pihaknya menyarankan agar terhadap pegawai yang bersangkutan dapat dilakukan pembinaan atas perilakunya yang telah menyakiti perasaan masyarakat. Ditambahkannya, hal tersebut tidak boleh terjadi di rumah sakit pemerintah yang dibangun dengan uang rakyat serta pegawai yang bekerja merupakan pelayan masyarakat. Untuk itu, dalam bekerja katanya harus berorientasi kepada pelayanan terhadap siapapun masyarakat yang berobat ke RSUD Kota Tangerang.

“Harus diberikan teguran dan pembinaan ,semoga hal tersebut tidak terulang lagi kepada masyarakat lainnya,”tandas Sahroni.

      Sebelumnya, salah seorang keluarga pasien mengaku mendapatkan pelayanan yang tidak menyenangkan saat ingin berobat ke rumah sakit milik Pemkot Tangerang ini. Yunita salah seorang keluarga pasien bernama Junaedi warga Cipondoh menuturkan,   Sabtu (9/5) siang dirinya mengantar pamannya untuk mendapatkan perawatan di RSUD. Pamannya yang mengidap Hepatitis akut pada saat itu dalam kondisi mengkhawatirkan sehingga harus mendapatkan perawatan.

      Sang paman sendiri akui Yunita sebelumnya memang pernah dirawat di RSUD Kota Tangerang. Bahkan, karena dianggap membutuhkan perawatan lebih lanjut, pihak RSUD akhirnya mengeluarkan rujukan agar pasien dirawat di RSCM Jakarta.

      Namun sayangnya, lantaran sudah mendapat rujukan itulah, akhirnya pasien tidak dilayani lagi ketika kembali datang ke RSUD untuk sekadar mendapat pertolongan pertama. Padahal kondisi pasien makin mengkhawatirkan.

      Pun saat pihak keluarga meminta bantuan anggota dewan agar bisa difasilitasi berobat di sana, ternyata tetap tidak dipedulikan. “Katanya enggak ada urusan sama Dewan atau Walikota,” ujar Yunita menirukan ucapan pegawai yang dimaksud. (mg28/made)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.