RSUD Tahan Bayi, Pemkab Lebak Diminta Bertindak
LEBAK, SNOL—Pemkab Lebak diminta turun tangan mencarikan jalan keluar terkait bayi pasangan Dedi Kurniadi (25) dan Yuli Yulianti (23) warga Kecamatan Cibadak yang ditahan pihak manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Adjidarmo Rangkasbitung. Sebab kedua pasangan muda tersebut tergolong keluarga tidak mampu.
Wakil Ketua DPRD Lebak HM Yogi Rochmat mengatakan, campur tangan Pemkab untuk membantu warganya yang kurang mampu mutlak dilakukan. Oleh karena itu, pihaknya berharap sesegera mungkin Pemkab memanggil pihak manajemen RSUD dr Adjidarmo Rangkasbitung. “Pada intinya jangan dipersulitlah, apalagi kalau masih ditahan, kasihan ibu kandung bayi itu harus bolak-balik RS hanya untuk menyusui anaknya,” kata Yogi, Selasa (28/7).
Sejak membaca berita di media massa cetak, pimpinan DPRD Lebak sebenarnya mendatangi RSUD dr Adjidarmo Rangkasbitung pada Selasa (28/7) siang untuk bertemu manajemen RSUD, namun para wakil rakyat tersebut tidak bertemu karena pihak manajemen RS milik Pemkab Lebak tersebut sedang dinas ke luar daerah.
“Intinya kita akan mencari solusi terbaik,” papar politisi asal Partai Golkar ini.
Jika Pemkab Lebak tidak bisa memberikan solusi menolong warganya yang kesusahan, DPRD Lebak, kata Yogi, akan berusaha memediasi antara manajemen RSUD dengan keluarga pasangan suami isteri Dedi – Yuli. “Warga miskin memang harus dibantu tetapi tetap tidak menyalahi prosedur,” papar Yogi.
Asisten Daerah (Asda) IV Pemkab Lebak Tadjudin Yamin menyatakan, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan instansi terkait soal adanya bayi yang ditahan di RSUD dr Adjidarmo Rangkasbitung. “Kita tidak akan menyalahkan siapa-siapa. Yang jelas kita akan memanggil dan memediasi pihak-pihak terkait,” tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, kesedihan tak dapat disembunyikan lagi dari wajah pasangan suami – isteri Dedi Kurniadi dan Yuli Yulianti yang ditemui di kantor layanan operasional Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kabupaten Lebak yang beralamat di Kecamatan Rangkasbitung. Bagaimana tidak, anak semata wayangnya yang bernama Aula Nabila Saki yang lahir prematur pada Senin (6/7) lalu sekitar pukul 11.50 WIB di RSUD dr Adjidarmo Rangkasbitung, terpaksa ditahan oleh pihak RS setempat karena mereka tidak bisa membayar biaya persalinan operasi cesar sekitar Rp 10 juta. (ahmadi/made)