Pembangunan Sanitasi Sekolah Terkendala Lahan
TIGARAKSA,SNOL—Pembangunan sanitasi sekolah (Sanisek) tahun ini terkendala ketersediaan lahan. Alhasil, pembangunan pun dibatasi hanya 1 lokal untuk Sekolah Dasar (SD) dan dua lokal untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP). Kepala Dinas Cipta Karya Taufik Emil mengatakan, total usulan pembangunan Sanisek tahun ini berasal dari 217 sekolah.
Saat ini pihaknya masih menunggu hasil verifikasi lapangan, karena tidak semua sekolah memiliki lahan yang luas sehingga tidak mencukupi untuk dibangun.
“Untuk tingkat SMP kemungkinan akan dibangun dua ruang lokal MCK (Mandi Cuci Kakus, red), tapi kalau untuk tingkat SD kemungkinan akan dibangun masing-masing satu ruang lokal karena banyak lahan sekolah yang tidak mencukupi,” ujarnya kepada Satelit News, kemarin.
Sekretaris Dinas Pendidikan Abdul Gani mengatakan, tahun ini ada 217 sekolah yang sudah mengajukan pembangunan Sanisek, dengan rincian 212 MCK untuk sekolah dasar (SD), 3 MCK untuk SMP, serta SMK dan SKB masing-masing mengajukan 1 unit MCK. Usulan ini menghabiskan anggaran Rp3 miliar hingga Rp4 miliar dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
“Rencananya ada 217 sekolah untuk dilengkapi MCK. Kami sudah pernah melaksanakan program seperti ini di tahun sebelumnya, kalau tidak salah ini sudah yang ketiga kalinya. Sisanya yang belum dilaksanakan program Sanisek akan dilakukan pada tahun berikutnya. Jadi ini dilaksanakan secara bertahap,” terangnya.
Gani menerangkan, proses pelakasanaan pengerjaannya sendiri akan diserahkan kepada Dinas Cipta Karya. Nantinya akan dilakukan verifikasi terlebih dahulu ke sekolah-sekolah yang sudah mengajukan pembangunan MCK.
“Nantinya setelah berkas-berkasnya sudah terkumpul dari tiap-tiap kecamatan baru diserahkan kepada Cipta Karya,” pungkasnya. (mg27/aditya)