Kualitas Pembangunan Disebut Buruk, Iti Marah

LEBAK,SNOL–Menanggapi pernyataan Panitia Khusus (Pansus) Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) TA 2014, yang menyebut kinerja pembangunan tahun 2014 buruk, Bupati Lebak Iti Octavia, marah-marah dan membantah keras penilaian tersebut.

Iti mengklaim, selama ini Pemkab Lebak selalu berusaha untuk berbuat dan melaksanakan program pembangunan dengan maksimal. Kerusakan infrastruktur jalan Kabupaten terjadi akibat adanya pembangunan proyek Provinsi Banten yang ada di wilayah Lebak.

Itu membeberkan, saat pengerjaan proyek jalan provinsi, rekanan sampai menutup badan jalan. Lalu, jalurnya dialihkan ke jalan kabupaten. Akhirnya, jalan kabupaten yang baru saja selesai dikerjakan jadi rusak kembali. Menurutnya, bukan masalah kontruksinya yang kurang bagus, tapi karena pengaruh volume dan beban kendaraan yang melintas jalan itu.

“Jalan kami (jalan kabupaten,red) rusak lagi akibat kendaraan berat melintasi jalan kabupaten yang dialihkan oleh pihak provinsi ketika membangun jalur Provinsi. Kalau jalan poros desa yang rusak lagi itu akibat tanahnya yang rawan longsor. Makanya, masyarakat perlu merawat jalan yang sudah dibangun,” beber Iti, Kamis (7/5).

Ditambahkannya, jika berbicara kualitas, pihaknya juga sedang diperiksa oleh Badan Pemeriksaan Keuangan BPK. Jika memang terjadi penurunan kuantitas, hal itu akan terlihat dari hasil pemeriksaan BPK RI nanti. Untuk menjaga kualitas pembangunan, Pemkab Lebak selalu melakukan evaluasi rutin bersama Tim Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan (TEPA). Artinya, ketika para pengusaha melakukan kegiatan, Pemkab harus membayar sesuai progresnya saja.

“Kami tidak memberikan toleransi apapun ketika pengusaha mengerjakan pembangunan asal-asalan, karena kami selalu menjaga kualitas pembangunan,” ujarnya lagi.

Asisten Daerah (Asda) II bidang Ekonomi dan Pembangunan, Budi menambahkan, pihaknya selalu mengawasi setiap pembangunan yang dikerjakan, sehingga tidak ada yang namanya pembangunan yang dilakukan tidak berkualitas atau buruk. “Pembangunan yang kami lakukan, hotmixnya berkualitas. Kalaupun hancur lagi itu akibat pihak provinsi memportal dan mengalihakan jalur lalu lintas ke jalan kabupaten,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, dalam uji petik yang dilakukan Pansus LKPJ Bupati Lebak TA 2014, ditemukan kualitas pembangunan yang sangat buruk. Buruknya kualitas ditemukan di bidang jalan poros desa, jalan kabupaten, MCK dan gedung-gedung sekolah.

Anggota Pansus LKPJ DPRD Lebak, Pipit Candra mengatakan, Pansus LKPJ TA 2014 melakukan uji petik ke lapangan dibagi tiga wilayah yaitu, barat, selatan, dan utara. Dirinya ditugaskan di dapil IV dan V.

“Ketika melihat langsung ke lapangan, saya merasa miris. Ada pekerjaan pembangunan yang baru dibangun bulan September tahun 2014, satu bulan kemudian sudah hancur lagi. Kami akan kritisi Pemkab terkait pembangunan yang kualitasnya buruk, sehingga kedepan dari hasil uji petik ini menjadi bahan kami melakukan pendalaman nanti di rapat kerja terkait pembiayaannya seperti apa sebetulnya. Kami juga akan mempertanyakan kenapa kualitas pembangunan dibawah sangat buruk,” kata Pipit, Rabu (6/5). (mg29/mardiana/jarkasih)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.