Perajin Tas Kulit Reptil Kesulitan Pasarkan Produk
CISOKA,SNOL—Komunitas perajin kulit reptil di Desa Jeungjing Kecamatan Cisoka hingga kini masih kesulitan memasarkan produk kerajinannya. Padahal produk mereka tergolong bagus dan unik. “Para perajin kulit reptil di Desa Jeungjing Kecamatan Cisoka masih terkendala dalam pemasaran.
Ini menjadi perhatian serius bagi kami untuk mengembangkan potensi yang ada,” ujar Camat Cisoka Endah Sulistyowati kepada Satelit News, saat acara pelatihan teras usaha komunitas perajin kulit reptil di aula kantor Kecamatan Cisoka, Selasa (5/5).
Menurutnya, untuk mengatasi masalah komunitas perajin ini diperlukan pembinaan dan pelatihan dengan tujuan untuk memberikan keterampilan dalam membuat, memproses serta memasarkan bahan hasil rajinannya. Pihaknya berharap kelompok usaha kecil di wilayah Cisoka terus berkembang.
“Ada sekitar 50 pengrajin tas kulit binatang reptil seperti kulit buaya, ular piton dan biawak yang mengikuti pelatihan pemasaran oleh instruktur dari Jakarta. Pelatihan ini sangat bermanfaat. Saya berharap bisa meningkatkan pengetahuan terutama di bidang pembuatan tas, supaya hasil produksi tas kulit Cisoka bisa bersaing di pasaran dan kalau bisa di seluruh Indonesia,” jelasnya.
Endah menambahkan, selaku pemerintah dirinya mendorong perajin lokal di Cisoka agar bisa terus maju, sehingga bisa membuat lapangan pekerjaan baru bagi warga Desa Jeungjing yang masih menganggur. “Saya berharap dengan tumbuhnya para perajin di Cisoka, kedepannya bisa membantu pemerintah dalam mengurangi pengangguran,” harapnya.
Ketua Komunitas Perajin Kulit Hewan Reptil, Icuk Asmara mengapresiasi upaya Pemerintah Kabupaten Tangerang yang telah mendukung dan mendorong terciptanya usaha kerajinan tas kulit reptil. Ia juga berharap kedepannya acara seperti ini bisa merata di seluruh wilayah Tangerang.
“Saya berharap agar perajin bisa mendapatkan ilmu dan pengetahuan, terutama mengenai cara pembuatan tas yang baik,” pungkasnya. (mg26/aditya)