Baru Berdiri Setahun, SDN Rawa Buntu III Sudah Rusak
SERPONG,SNOL–Belum juga setahun berdiri, bangunan tiga lantai SDN Rawa Buntu III di Kecamatan Serpong Kota Tangsel, sudah mengalami kerusakan di beberapa bagian. Padahal, bangunan sekolah tersebut bernilai hampir Rp 9 miliar.
Terpantau di lapangan, plafon yang terbuat dari gypsum di lima ruang kelas lantai dua gedung sekolah tersebut, sudah terlihat jebol dan dibiarkan berlubang. Sementara, di bagian beberapa jendela kelas, ada yang sudah keropos.
Beberapa bangku dan meja dibiarkan tergeletak tak rapih di ruang kelas, sebab tidak dipakai kegiatan belajar mengajar sama sekali oleh sekolah negeri tersebut. Guru dan kepala sekolah memutuskan lebih baik tetap pergunakan ruang kelas yang lama, lantaran khawatir ruang kelas runtuh.
“Kita khawatir bila tetap digunakan, bisa membahayakan keselamatan anak-anak didik,” ujar Kepala Sekolah SDN Rawa Buntu III, Surono, Selasa (5/5). Menurutnya, beberapa kerusakan tersebut sebenarnya sudah terjadi beberapa bulan ini.
Namun semakin lama, keadaan bangunan sekolah malah semakin memprihatinkan. Surono juga mengaku, bila pihaknya sudah melayangkan surat permohonan perbaikan atas kondisi gedung sekolah baru tersebut kepada dinas Pendidikan.
Namun sayangnya, hingga kini permohonan mereka belum juga direspon. Faktanya, hingga kini, belum ada perbaikan dari pihak Dinas Pendidikan ataupun Dinas Tata Kota, Pembangunan dan Pemukiman.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Walikota Benyamin Davnie, mengaku belum mengetahui kondisi terkini dari SDN Rawa Buntu III. Meski demikian, dia berjanji akan segera melakukan pengecekan ke sekolah yang berada di kawasan perumahan elit BSD tersebut.
Kalaupun memang kabarnya benar demikian, dinas terkait yang melakukan pembangunan akan dipanggil dan dipertanyakan alasannya. Kemudian, akan diusut pula siapa kontrakor yang mengerjakan sekolah berlantai tiga tersebut.
“Kita akan cek kebenarannya. Kalaupun iya demikian, sudah pasti akan dikenakan sanksi tegas. Termasuk denganblacklist si kontraktor yang melakukan pembangunan tersebut,” tegasnya.
Ben pun mengakui, bangunan sekolah tiga tingkat tersebut nilainya pasti lebih dari Rp 5 miliar, dan itu pun berasal dari dana APBD berkelanjutan, bukan dikerjakan selama satu tahun. Sehingga bila pun terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan saat ini, baginya itu suatu yang sangat mengecewakan, dan harus ada tindakan tegas. (pramita)