Tim Medis Disebar, Tanggulangi Penyakit Pasca Banjir
PANDEGLANG,SNOL–Tim medis, baik di Puskesmas, Pustu dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pandeglang, disebar ke lokasi banjir. Mereka ditempatkan dititik rawan penyakit dan lokasi yang masih digenangi banjir.
Hal itu dilakukan menyusul munculnya serangan penyakit gatal-gatal dan jenis penyakit lainnya yang diderita sebagian korban banjir di 10 kecamatan sePandeglang.
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan (P2PL) Dinkes Pandeglang Firmansyah menyatakan, pihaknya berupaya optimal dalam penanggulangan korban banjir. Selain menempatkan tim medis, juga membuat posko kesehatan serta menyediakan obat-obatan.
“Hal itu sudah kami prediksi dan begitu banjir melanda kami juga sudah langsung terjunkan tim ke lapangan. InsyaAllah, kami akan optimal dan berusaha maksimal menanggulangi penyakit paska banjir,” kata Firman, kepada wartawan, Rabu (29/4).
Posko pengobatan yang sudah didirikan, salah satunya di Kecamatan Patia. Lokasinya pun ditempatkan dititik yang strategis dan bisa terjangkau oleh semua masyarakat. Selain gatal-gatal, penyakit yang muncul pasca banjir biasanya Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA).
Kepala Dinkes Pandeglang Deden Kuswan menambahkan, pihahknya sudah mengkoordinasikan dengan seluruh tim medis dimasing-masing kecamatan agar siap siaga 24 jam, selama banjir masih melanda. “Kami juga berlakukan piket dan bergantian petugas medis yang jaga. Koordinasi juga dilakukan dengan Palang Merah Indonesia (PMI) dan beberapa pihak terkait lainnya. InsyaAllah, stok obat-obatan aman,” ungkapnya.
Anggota komisi IV DPRD Pandeglang Ade Muamar menyatakan, selain penanganan medis, Pemkab juga harus melibatkan seluruh komponen dalam penanggulangan bencana banjir ini. Hal yang paling memprihatinkan adalah kalangan anak-anak dan yang sudah lanjut usia (lansia).
“Kita bisa lihat para pengungsi, mereka harus tidur di lantai. Kasian itu anak-anak (balita) dan lansia. Kami harap, kebutuhan sembako aman, keselamatan warga terjamin, kesehatan juga bisa ditanggulangi serta kebutuhan lainnya,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, sebagian korban banjir terpaksa harus menggunakan air keruh untuk kebutuhan sehari-harinya seperti, mencuci perabot dapur, sandal dan sepatu, serta kebutuhan lainnya. Hal itu rawan menimbulkan penyakit kulit jenis gatal-gatal dan sejenisnya.
Bahkan, sebagian anak-anak lebih senang mandi serta bermain digenangan air bekas banjir yang melanda beberapa hari lalu. Disebagian titik, banjir sudah mulai surut. Aktivitas warga berangsur normal, dan bantuan untuk para korban terus disalurkan oleh berbagai pihak terkait. (mardiana/jarkasih)