Dinkes Janji Tangani Janda Penderita Tumor Ganas

LEBAK,SNOL– Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebak, bejanji akan segera menangani Maesaroh, warga Kampung Pariuk Popojok RT.01/02 Desa Sukamekarsari, Kecamatan Kalanganyar, yang menderita penyakit tumor ganas.

Kepala Dinkes Lebak Maman Sukirman mengatakan, pihaknya akan segera bertindak cepat menangani penderita tumor ganas itu. Secara teknis, Dinkes sudah mendapatkan laporan adanya warga miskin yang menderita tumor ganas, dan pihaknya akan segera merujuk warga tersebut ke Rumah Sakit (RS) untuk mendapatkan pemeriksaan secara medis.

“Kami akan cepat menanggapinya. Kami akan terus memantau perkembangan pelayanan kesehatan bagi warga miskin. Khususnya, yang menderita penyakit tertentu dan dianggap darurat,” kata Maman, Rabu (29/4).

Seorang Aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Lebak Ismail mengatakan, Dinkes jangan hanya bicara saja. Segera bertindak dan lakukan penanggulangan sesuai prosedur. Jangan sampai penderita dibiarkan berlarut-larut, apalagi menunggu sampai nyawanya melayang.

“Jangan ngomong doang. Ingin bertindak cepat, tapi dalam kenyataannya lambat menangani. Kami sangat berharap, Dinkes mengutamakan pertolongan kepada warga miskin. Apalagi, warga miskin yang menderita penyakit ganas seperti tumor, dan lainnya,” paparnya.

Dia dan teman-teman di organisasinya sudah melakukan penggalangan dana untuk membantu keuangan warga miskin tersebut. Setidaknya, hal kecil dan sederhana semacam ini bisa membatu, meringankan biaya pengobatan serta perawatan sehari-harinya. “Saya mengajak, kepada semua pihak agar ikut serta membantu ibu Maesaroh,” imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, seorang janda miskin, Maesaroh (43), warga Kampung Pariuk Popojok RT. 01/02 Desa Sukamekarsari Kecamatan Kalanganyar, hanya bisa berbaring di tempat tidurnya. Sudah satu tahun lebih, ia menderita penyakit tumor ganas dibagian kaki kirinya. Selama itu pula, ia belum pernah mendapatkan perhatian dari Pemkab Lebak.

Saat wartawan Satelit News datang ke rumahnya, Maesaroh tengah terbaring di ruang tengah rumahnya. Sambil ditemani beberapa anggota keluarganya, ibu beranak empat ini terlihat sedang tidur. Sesekali ia menahan kesakitan atas penyakit yang dideritanya.

“Sudah sejak tahun 2011 lalu, saya begini. Mau berobat tidak punya biaya. Malah katanya harus dioperasi, uang darimana kalau harus operasi. Makanya, dibiarkan saja sampai sebesar ini,” kata Maesaroh, sambil menunjukkan bagian tumornya, Selasa (28/4) lalu. (mg29/mardiana/jarkasih)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.