Janda Miskin Ini Hanya Bisa Berbaring

LEBAK,SNOL–Seorang janda miskin, Maesaroh (43), warga Kampung Pariuk Popojok RT. 01/02 Desa Sukamekarsari Kecamatan Kalanganyar, hanya bisa berbaring di tempat tidurnya. Sudah satu tahun lebih, ia menderita penyakit tumor ganas dibagian kaki kirinya. Selama itu pula, ia belum pernah mendapatkan perhatian dari Pemkab Lebak.

Saat wartawan Satelit News datang ke rumahnya, Maesaroh tengah terbaring di ruang tengah rumahnya. Sambil ditemani beberapa anggota keluarganya, ibu beranak empat ini terlihat sedang tidur. Sesekali ia menahan kesakitan atas penyakit yang dideritanya.

“Sudah sejak tahun 2011 lalu, saya begini. Mau berobat tidak punya biaya. Malah katanya harus dioperasi, uang darimana kalau harus operasi. Makanya, dibiarkan saja sampai sebesar ini,” kata Maesaroh, sambil menunjukkan bagian tumornya, Selasa (28/4).

Selama in, paling diobati menggunakan obat yang dibelinya di warung biasa. Tahun 2014 lalu, benjolan tumornya semakin membesar dan dia sudah tidak bisa melakukan aktivitas apa-apa setiap harinya. “Pernah berobat ke Rumah Sakit (RS) Adjidarmo, Rangkasbitung. Pihak rumah sakit angkat tangan, tidak bisa menangani penyakit ini. Tiga bulan yang lalu, sempat dibawa ke RSCM Jakarta. Disana hanya 10 hari saja, mendapat perawatan biasa. Belum bisa dioperasi, karena harus menunggu hasil ronsen,” tambahnya.

Salah seorang putra Maesaroh (43), Hadi (20) mengatakan, ibunya sudah lama berbaring di kasur karena punya penyakit tumor ganas. Padahal, salama ini Maesaroh menjadi tulang punggung keluarga karena sudah lama ditinggalkan suaminya. Sebelum diserang tumor ganas, pekerjaan sehari-harinya sebagai penjual bubur.

“Kalau sekarang, Ibu (Maesaroh,red) tidak bisa berjualan lagi karena sakit parah. Yang menggantikan ibu berjualan, kaka saya. Tugas saya, merawat ibu. Selama ini belum pernah ada yang membantu, baik dari pihak desa, kecamatan, maupun pemerintah daerah. Paling juga pihak Puskesmas yang datang, hanya mengganti perban saja. Paling juga kami mengobati ibu pakai jamu, kalau harus berobat ke dokter sudah tidak mampu,” paparnya.

Dirinya sangat berharap, ada yang mau dengan ikhlas membantu kesembuhan ibunya. Karena, keadaan keluarga sudah tidak mampu lagi untuk membiayai penyakit itu. “Hari Senin, ada mahasiswa yang meminta ijin ingin melakukan pengalangan dana, dan saya mengijinkan, serta mengucapkan terima kasih kepada mereka,” imbuhnya. (mg29/mardiana/jarkasih)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.