Delapan Karyawan Diancam Mutasi
SERANG,SNOL– Dilema dialami delapan karyawan PT Woojin Sepatu. Mereka terancam dimutasi dan bahkan di-PHK jika tetap bergabung dalam organisasi serikat buruh di perusahaan yang berlokasi di Jalan Raya Jakarta Km 80, tepatnya di Desa Kaserangan, Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang itu.
Mereka mengaku mendapatkan ancaman PHK dari manajemen perusahaannya jika tidak mau dimutasi ke perusahaan cabang Karawang.
Ketua Serikat Pergerakan Buruh Indonesia (SPBI), Indah Novi Nurvani mengatakan, pihak perusahaan dinilai telah mengintimidasi karyawan. Hal itu terjadi, diduga ada desakan dari perusahaan untuk membubarkan karyawan yang ikut bergabung dengan serikat buruh.
“Saya sudah hampir satu minggu di rawat di RS Hermina Ciruas, karena ada keluhan di pencernaan. Tapi saat saya dirumah sakit, saya dapet info melalui BBM teman, bahwa saya bersama teman saya yang gabung di serikat masuk dalam daftar mutasi,” kata Novi, Selasa (28/4).
Selain itu, tambahnya, dalam hal ini pihak perusahaan terkesan tidak sepenuhnya tanggung jawab terhadap karyawan. Ia mengaku, selama dirinya dirawat di rumah sakit tidak sedikitpun pihak perusahaan memberikan jaminan kesehatan. Baik BPJS, ataupun santunan lainnya dari perusahaan.
“Pertama saya dirawat di Klinik Multajam, selama empat hari. Namun karena tidak sembuh total, saya pindah ke RS Hermina. Saat saya dirawat, teman saya bilang perusahaan mau membiayai pengobatana saya tapi nyatanya sampai sekarang saya tidak dibiayai oleh perusahaan sedikitpun,” tambahnya.
Bahkan, saat dinyatakan sembuh oleh tim medis rumah sakit pada Senin (27/4) lalu, dia mengaku bisa keluar setelah membuat pernyataan dengan rumah sakit terkait biaya. “Saya dikasih waktu sekitar satu minggu, untuk melunasi biaya berobat sekitar Rp 9 juta. Selama di rawat, pihak perusahaan lepas tangan soal biaya,” ujarnya.
Selama dirinya sakit, pihak perusahaan justru malah memasukkan namanya didaftar hadir, dengan keterangan alfa atau bolos. Padahal, ia mengaku sejak dirinya sakit kerap konfirmasi dengan pihak perusahaan. “Saya aneh dengan bagian administrasi, pas teman saya ngurusan absen saya, di absesnsinya saya itu alfa semua,” ujarnya.
Menanggapi permasalah tersebut, Ketua Federasi Serikat Pergerakan Buruh Indonesia (FSPBI) Cabang Serang, Maya Agung mengancam akan melakukan aksi unjuk rasa di depan perusahaan itu. Sebab, pihak perusahaan dinilai tidak bertanggungjawab terhadap karyawannya.
Banyak permasalahan yang kini dihadapai oleh perusahaan, salah satunya adalah sekitar 3000 karyawan diperusahaan tersebut, belum mendapatkan jaminan kesehatan dari perusahaan. “Saya dengar, dari 3000 bertahap. Katanya sih, kendalanya di syarat adminsitrasi belum lengkap. Tapi seharusnya, meskipun BPJS belum selesai harusnya tetap memberikan jaminan terhadap perusahan,” imbuhnya. (mg23/mardiana/jarkasih)