Bupati Iti Dianggap Lebih Manjakan Pejabat
LEBAK,SNOL–Para aktivis mahasiswa menyayangkan Pemkab Lebak yang telah menghambur-hamburkan anggaran sebesar Rp3,2 miliar hanya untuk ‘mendandani’ para pejabat. Padahal kondisi kesehatan, pendidikan masyarakat dan infrastruktur jalan, jembatan dan bangunan lainnya masih banyak yang rusak dan jauh dari kata layak. Seharusnya Pemkab lebih fokus terhadap kepentingan masyarakat, bukan para pejabatnya.
Aktivis Keluarga Mahasiswa Lebak (Kumala) Lukmanul Hakim mengaku sangat ironis Pemkab telah menghambur-hamburkan uang rakyat dari APBD TA 2015, hanya untuk membeli belasan mobil, demi kepentingan perorangan dan golongan saja. Padahal mobil yang ada masih layak dipergunakan dan kalau memang rusak bisa diperbaiki, tidak mesti diganti yang baru.
“Kami sangat menyayangkan Pemkab lebih mementingkan para pejabatnya dibandingkan kepentingan yang dibutuhkan masyarakat banyak. Seperti, jalan yang masih rusak, jembatan gantung masih banyak yang rusak, kesehatan yang belum maksimal diperhatikan dan pendidikan yang masih butuh perhatian,” Kata Lukman, Selasa (28/4).
“Nah loh, selama ini anggaran perawatan mobil dikemanakan jika memang mobil sudah dianggap rusak parah? Pemkab terlalu berlebihan memanjakan para pejabat, sempat-sempatnya membelikan mobil yang tidak bermanfaat untuk masyarakat banyak,” ungkap Lukman kepada Satelit News, Selasa (28/4).
Seharusnya, mereka melakukan evaluasi terhadap kinerja yang selama ini dilakukan, apakah capaiannya sudah maksimal? Jangan malah ingin memanjakan dirinya dengan membeli mobil kelas mewah. “Kami tidak akan diam untuk hal ini, karena sudah jelas masyarakat dipandang sebelah mata,” ujarnya.
Senada dikatakan Aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Lebak Sirojudin. Pemkab tidak berlaku adil kepada masyarakat, dengan kondisi Lebak yang sedang kronis dibidang infrastruktur jalan dan jembatan. Seharusnya Pemkab lebih mementingkan perbaikan jalan dan jembatan jangan malah membeli mobil baru untuk para pejabat.
“Kami sangat menyayangkan dengan kebijakan Pemkab yang telah menghabur-hamburkan uang rakyat demi sebuah kepentingan pribadi dan golongan tertentu. Kami akan melakukan koordinasi dengan seluruh aktivis Lebak, dan akan melakukan demonstrasi kepada mereka yang tidak berlaku adil kepada rakyat,” ujar Sirojudin.
Seperti telah diberitakan, Pemkab Lebak telah menghabisakan anggaran Rp3,2 miliar dari APBD murni TA 2015, hanya untuk ‘mendandani’ para pejabat Muspida, DPRD dan di lingkungan Pemda itu.
Data yang didapat Satelit News, anggaran sebesar itu dipakai untuk membeli 12 unit mobil. Diantaranya, empat unit mobil tipe Nisan All New Xtril 2.0 MT 2000 CC dengan harga Rp378 juta perunit untuk unsur pimpinan Muspida, dan tujuh unit Toyota tipe G dengan harga Rp252 juta perunit untuk tiga Wakil Ketua dan empat ketua Komisi DPRD Lebak.
Kabag Perlengkapan Pemkab Lebak, Budi Nugroho mengatakan, jumlah kendaraan yang sudah terbeli baru sebelas unit. Dari jumlah itu empat unit sudah diserahakan yaitu Nisan All New Xtril kepada unsur pimpinan Muspida (TNI, Polri, Kejaksaan dan pengadilan Negeri), dan Toyota belum diserahkan karena menunggu kelengkapan surat-suratnya dan Nopol.
“Dianggarkan pembelian mobil karena ada pengajuan. Kami juga tidak akan menganggarkan kalau tidak ada pengajuan, yang terpenting sesuai Permendagri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis pengelolaan Barang Milik Daerah,” kata Budi, Senin (27/4). (mg29/mardiana/jarkasih)