10 Jawara Cisoka Bersaing di Pilkades
CISOKA,SNOL—Sebanyak 10 orang jawara yang tersebar lima desa di Kecamatan Cisoka ikut memeriahkan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) 14 Juni mendatang. Hal ini menjadikan wilayah Cisoka berada dalam zona merah Pilkades.
Kasi Trantib Kecamatan Cisoka Subarna mengatakan, di wilayah hukum tempatnya bertugas ada sekitar 10 orang jawara yang telah mendaftarkan dirinya sebagai calon Kepala Desa (Kades). Menurutnya, kondisi ini sangat memungkinkan terjadinya gesekan antar masyarakat yang kandidatnya tidak terpilih menjadi Kades.
“Hal inilah yang menjadi kekhawatiran saya. Karena Pilkades itukan bukan orang lain bersaing melawan orang dalam, tapi ini saudara melawan saudara, itu yang sangat sulit kami prediksi. Belum lagi mereka rata-rata para jawara yang mengklaim dirinya paling hebat. Saya rasa ini yang perlu diperhatikan,” ujarnya kepada Satelit News, kemarin.
Pria yang juga menjabat sebagai Pjs Kades Desa Jeunjing ini menambahkan, kurang lebih sebanyak lima desa yang akan melaksanakan Pilkades. Pihaknya memprediksi dari kelima desa tersebut, Desa Jeunjing yang dinilai paling mungkin terjadi gesekan. Hal ini dikarenakan dari calon Kades yang mendaftar hampir semuanya adalah para jagoan di masing-masing lokasi.
“Di Desa Jeunjing ada lima calon Kades, Desa Cisoka ada lima calon dan Desa Caringin ada lima calon juga. Serta Desa Cibugel dan Desa Selapajang masing-masing lima dan empat kandidat. Kalau Jeunjing sendiri karena saya asli orang sini jadi sangat tahu situasinya seperti apa. Selapang ada satu jawara, Cibugel ada dua jawara dan Caringin juga kemungkinan ada dua jawara,” tandasnya.
Camat Cisoka Endah Sulistiyowati mengaku, Kecamatan Cisoka merupakan salah satu daerah yang rawan konflik Pilkades. Untuk itu, ia mengajak para warga agar ikut menyukseskan Pilkades dengan aman, damai dan tentram, sehingga pesta demokrasi tingkat bawah tersebut bisa berjalan sesuai dengan harapan.
“Saya harap masyarakat mau mengikuti aturan yang sudah ada. Jangan lagi ada yang saling bermusuhan ketika ada salah satu calon mereka tidak terpilih. Karena kita semua ini saling bersaudara, bukan musuh yang harus dilawan,” pungkasnya.
Lanjut Endah, pihaknya akan lebih sering menjadwalkan pertemuan dengan para calon Kades. Hal ini dilakukan sebagai bentuk antisipasi adanya gesekan yang terjadi antar sesama pendukung Kades.
“Saya akan lebih sering melakukan pertemuan dengan para calon Kades. Supaya lebih saling memahami dan lebih mengerti posisi mereka masing-masing, sehingga bisa meminimalisir atau menghindari terjadinya konflik,” harapnya. (mg27/aditya)