Tim Tanggap Bencana Siaga 24 Jam
PANDEGLANG,SNOL—Cuaca ekstrem yang masih terjadi, menuntut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat tetap siaga dan melakukan tindakan cepat tanggap ketika terjadi bencana longsor, banjir, puting beliung dan jenis bencana lainnya.
Sejumlah titik dan daerah rawan bencana, dijaga 24 jam. Baik dengan menempatkan anggota Unit Reaksi Cepat (URC) tanggap bencana, maupun koordinasi yang intensif dengan aparatur desa, kecamatan, sampai tokoh pemuda, RT/RW dan lapisan masyarakat lainnya.
Koordinator Taruna Siaga Bencana (Tagana) Pandeglang Ade Mulyana menyatakan, sekitar 200 orang anggota Tagana sePandeglang disiagakan selama 24 jam. Artinya, ketika terjadi bencana dimanapun dan kapanpun, pihaknya siap terjun langsung melakukan penanggulangan dan tindakan tanggap darurat.
“Ini bagian dari resiko, dan kami selalu sampaikan perkembangan kondisi serta situasi dilapangan. Baik ke BPBD maupun ke Dinsosnakertrans,” kata Ade, Jumat (17/4).
Ditambahkannya, saat ini cuaca memang kurang bersahabat. Yang seharusnya mulai memasuki musim kemarau, namun kenyataannya masih terjadi hujan deras dan angin kencang dibeberapa daerah, termasuk diwilayah Pandeglang. “Kami juga kerap berkoordinasi dengan BMKG Banten, terkait perubahan dan perkiraan cuaca,” tambahnya.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pandeglang Doni Hermawan menyatakan, seluruh staf BPBD siap 24 jam. Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya (Tupoksi), bahwa BPBD merupakan pihak yang bertanggungjawab melakukan penanggulangan terhadap bencana.
“Posko di BPBD juga selalu siap, standby dijaga petugas secara bergantian. Kami juga lakukan pantauan peringatan tsunami, melalui kendaraan yang disiapkan dan dilengkapi dengan peralatan yang khusus,” ungkap Doni.
Pihaknya mengimbau kepada seluruh masyarakat, untuk tetap siaga dan waspada bencana. Terutama bagi masyarakat yang tinggal, dan menetap dikawasan pesisir pantai. “Kami juga lakukan pantauan khusus kawasan pantai, gelombang ombak pasang surut dan harus diwaspadai,” imbuhnya. (mardiana)