Unas SMA Bisa Diulang

TANGERANG, SNOL–Gara-gara soal bocor, Ujian Nasional (Unas) terancam diulang. Wakil Presiden Jusuf Kalla menginstruksikan pelaksanaan Unas tidak boleh dicemari dengan aksi kecurangan. Karena itu, demi menjaga rasa keadilan, dia meminta agar dilakukan Unas ulang di daerah yang siswa sekolah-sekolahnya terbukti menggunakan bocoran soal.

“Jadi tidak perlu dilakukan di seluruh daerah, yang terbukti saja,” ujarnya di Kantor Wakil Presiden kemarin (16/4).

JK mengakui, meski persentase kebocoran soal terbilang kecil atau hanya 30 paket dari total 11.730 paket soal ujian, namun harus tetap diinvestigasi untuk mengetahui dampaknya pada Unas secara keseluruhan. “Walaupun kecil (kebocorannya), saya perintahkan untuk memeriksa dampaknya,”katanya. JK menyebut, hasil investigasi itu selanjutnya akan digunakan pemerintah untuk menentukan sekolah-sekolah di daerah mana saja yang terbukti banyak siswanya menggunakan bocoran soal, sehingga harus dilakukan ujian ulang. “Saya dijanjikan oleh Menteri Anies (Baswedan) dalam dua hari dia bisa trace (melacak, Red),” ucapnya.

JK meyakini, investigasi kebocoran soal bisa dilakukan dengan menelusuri jawaban para siswa saat mengerjakan soal-soal Unas. Menurut dia, jika ternyata jawaban siswa-siswa di sekolah tersebut sama, maka patut diduga mereka menggunakan bocoran soal. “Sekolah yang begitu, ulang (ujiannya,” ujarnya.

Terkait oknum pembocor soal Unas, JK menegaskan agar oknum maupun perusahaan percetakan yang terbukti sebagai sumber kebocoran soal, harus bertanggung jawab. Tidak hanya dalam proses hukum, namun juga bertanggung jawab atas biaya tambahan yang dikeluarkan dalam pelaksanaan Unas ulang. “Yang terlibat harus dihukum,”ujarnya dengan nada tinggi.

Rabu lalu (15/4), penyidik dari Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Polri sudah melakukan penggeledahan di Kantor Percetakan Negara yang diduga menjadi sumber bocornya soal Unas yang diunggah ke Google Drive. “Kalau terbukti, percetakan itu jangan lagi diberi kepercayaan mencetak soal,” kata JK.

Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangerang Abdurahman mengaku belum mengetahui seputar bocornya soal Unas. Kendati demikian, dia memastikan di Kota Tangerang tidak ditemukan kasus kebocoran soal. “Kalau soal berita unas mau diulang saya belum tahu. Nanti saya cek dulu informasinya,” katanya singkat saat dihubungi Satelit News tadi malam.

Usut Tuntas

Mendikbud Anies Baswedan mengatakan memang ada peluang untuk menggelar unas ulangan atau tidak. Namun kepastiannya menunggu analisis jawaban siswa di titik-titik yang diduga menjadi penyebaran bocoran soal ujian.

Dicecar wartawan tentang kebocoran soal unas yang diduga kuat terjadi di Perum Percetakan Negara, Anies terlihat sedikit gemas. Dengan nada bicara agak berat, mantan rektor Universitas Paramadina Jakarta itu menyebut pembocor soal unas adalah penghianat. “Panitia unas itu ribuan. Semua bekerja baik, tetapi ada satu yang menjadi penghianat,” katanya di ruang pemantauan laporan Unas 2015 Kemedikbud kemarin.

Dia menuturkan kerja keras para kepala sekolah berkumpul sebelum subuh di rayon untuk mengambil naskah ujian, telah dikhianati oleh si pembocor soal ujian. Anies mengatakan posisi Kemendikbud terhadap pelaku pembocor naskah unas tegas. “Yang melanggar harus dihukum,” ujarnya.

Dia mengapresiasi kinerja kepolisian yang mengusut kasus ini secara marathon. Informasi yang dia dapat, setelah penggeledahan di kantor Perum Percetakan Negara Rabu sore (15/4), polisi langsung memeriksa beberapa saksi sampai kemarin (16/4). Bahkan polisi informasinya sudah menetapkan seorang tersangka atas kasus ini.

Anies membenarkan bahwa konsekuensi atau dampak akibat kebocoran soal ujian adalah dilaksanakan ujian ulangan. Tetapi keputusan ujian ulangan harus menunggu data hasil analisis jawaban siswa. Jika jawaban siswa di daerah atau sekolah tertentu menunjukkan pola yang unik, maka diduga kuat telah terjadi kecurangan.

“Saya belum bisa putuskan unas diulang atau tidak. Sebaiknya kita tunggu data dulu,” paparnya. Menurut Anies analisis jawaban siswa bakal berjalan cepat. Anies melaporkan kemarin sudah ada beberapa hasil pemindaian yang masuk ke Kemendikbud. Diantaranya dari Kabupaten Kulon Progo, Jogjakarta.

Jika nanti unas terpaksa diulang, Anies mengatakan biaya yang ditumbulkan bukan tanggungan pemerintah. Tetapi akan dibebankan kepada Perum Percetakan Negara. Dia mengatakan sudah mengabari konsekuensi ini kepada percetakan yang berada di Jalan Percetakan Negara No. 21, Jakarta Pusat itu.

Skenario ujian ulangan akibat kecurangan, juga sudah disiapkan oleh Kemendikbud. Yakni ujian ulangan hanya dilakukan di daerah-daerah yang dengan meyakinkan telah terjadi kecurangan. Jadi tidak dilaksanakan oleh seluruh siswa peserta Unas 2015.

Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Kemendikbud Nizam mengatakan, potensi terjadinya kecurangan akibat kebocoran soal ujian itu tidak akan meluas. Pasalnya naskah ujian untuk setiap provinsi berbeda-beda di setiap mata pelajarannya.

“Buklet ujian Aceh (tugas dari Perum Percetakan Negara, red) lain dengan buklet di Jatim,” kata Nizam. Penjelasan Nizam ini disampaikan terkait laporan siswa dari sejumlah daerah yang menyebutkan ada persamaan naskah yang diunggah via Google Drive dengan naskah ujian yang mereka kerjakan. Laporan ini diantaranya muncul di Jakarta, Jogjakarta, dan Jawa Timur.

Nizam menjelaskan Puspendik Kemendikbud sampai saat ini sedang mengumpulkan data pola jawaban siswa untuk dianalisa. Cara ini lazim dipakai untuk mengetahui apakah terjadi kecurangan atau tidak. (owi/wan/gatot/jpnn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.