Pesantren Ambruk Tertimbun Tanah

LEBAK,SNOL–Bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Muta’alim, rusak berat tertimpa longsoran tanah, saat diguyur hujan deras Rabu (15/4) lalu. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa yang terjadi di Kampung Baturambang RT.04/04 Desa Cibadak Kecamatan Cibadak Kabupaten Lebak.

Salah satu santri Pospes tersebut, Uci (18) menuturkan, longsor terjadi sekitar pukul 15.00 Wib ketika wilayah itu diguyur hujan deras. Saat itu dia sedang berada di dalam pondok, tiba-tiba mendegar suara keras menimpa genteng. Dia bersama teman-temannya langsung lari keluar dari pondok. Tidak lama kemudian tembok penahan dan tanah menimpa pondoknya hingga hancur.

“Awalanya kecil dulu, tidak lama makin melebar longsornya. Posisi kami sedang di dalam pondok yang sekarang hancur. Untung saja kami langsung keluar dari pondok. Kalau tidak, pasti kami juga ikut tertimpa longsor yang menghantam pondok,” kata Uci saat sedang membereskan pondok, Kamis (16/4).

Pasca kejadian itu, pihak Ponpes tidak langsung memperbaiki bangunan yang telah porakporanda itu. Mengingat intensitas hujan masih cukup tinggi.

“Untuk sementara waktu dibiarkan dulu. Hari ini (Kamis,red) kami dengan teman-teman sempat membereskan pondok. Untuk sementara waktu kami tidur di rumah pak kyai dulu karena takut ada longsor susulan. Kami sangat berharap ada bantuan untuk memperbaiki pondok yang sekarang rusak,” ujarnya.

Pimpinan Ponpes Darul Muta’alim KH Sarman mengatakan, saat kejadian, dirinya sedang ada di dalam rumah. Dia mendegar para santrinya berteriak dan memanggil dirinya bahwa pondok hancur tertimpa longsor. Dirinya langsung mengungsikan para santri agar masuk ke dalam rumannya dan untuk sementara waktu tidur dirumanhya.

“Sebetulnya saya sudah menduga akan terjadi longsor kalau hujan lebat, karena tembok yang dibikin pemilik tanah masih baru dan masih dalam keadaan basah, belum kering total,” ujar Sarman sambil tersenyum.


Saluran Irigasi Jebol

 Longsor tak hanya terjadi di Kabupaten Lebak. Di Kabupaten Pandeglang, hujan deras yang terjadi Rabu (15/4) lalu juga menimbulkan bencana dan membuat was-was masyarakat.

Di Desa Bangkuyung, Kecamatan Cikedal, longsor terjadi di tiga titik sekaligus pada Kamis (16/4) dini hari (sekitar pukul 01.30 Wib). Akibatnya, sejumlah saluran irigasi jebol dan tak bisa mengairi pesawahan warga.

          Informasi yang dihimpun, ketiga titik longsoran diantaranya di Kampung Bangkuyung, Kampung Talun Kidul, dan Kampung Cimuncang, Desa Bangkuyung, Kecamatan Cikedal. Alhasil, Daerah Irigasi (DI) disaluran tersebut terhambat. Bahkan, aliran air ke dua desa yaitu, Desa Bangkuyung dan Desa Padahayu, tersendat.

          Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pandeglang Doni Hermawan menyatakan, beberapa menit setelah kejadian pihaknya langsung mengirimkan tim tanggap darurat ke lokasi. Pihaknya langsung melakukan tindakan antisipasi, agar tidak menimbulkan korban yang lebih banyak.

          “Saluran air Cimuncang atau DI Cigumerut TPT nya jebol, dengan panjang 25 meter dan tinggi 3 meter, sehingga tidak bisa mengairi pesawahan di dua desa yaitu, Desa Bangkuyung dan Desa Padahayu,” kata Doni, Kamis (16/4).

          Selain itu, longsor di jalan Caringin tepatnya di depan SDN Bangkuyung 3 Desa Bangkuyung juga longsor dengan panjang 10 meter lebar 2 meter. Sedangkan, tanah longsor di Kampung Talun Kidul Desa Bangkuyung, panjangnya 60 meter tinggi 12 meter. Penanggulangannya, kesemua lokasi membutuhkan pembuatan bronjong dan TPT.

          Berdasarkan usulan yang disampaikan oleh aparat desa setempat, tambahnya, akan diteruskan dengan koordinasi bersama instansi terkait yakni, Dinas Bina Marga dan Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Dinsosnaker).

          Kepala Desa Bangkuyung Suhimin menyatakan, pihaknya sudah mengirimkan surat permohonan penanganan ke Pemda setempat melalui BPBD. Karena, kerusakan irigasi tersebut merupakan kebutuhan darurat (pose mojer) yang diharapkan segera ditanggulangi.

          “Ini menyangkut kepentingan masyarakat, khususnya para petani. Mudah-mudahan irigasinya bisa segera dibangun, dan dilakukan tindakan antisipasi dengan membuat bronjong,” harapnya. (mg29/mardiana/jarkasih)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.