Masyarakat Mekar Baru Kekurangan Air Bersih
MEKAR BARU,SNOL—Selama dua bulan terakhir masyarakat Kecamatan Mekar Baru kekurangan air bersih. Warga pun terpaksa membeli air isi ulang untuk memasak serta kebutuhan sehari-hari.
Pantauan Satelit News, air sumur masyarakat Kecamatan Mekar Baru berwarna kuning serta keruh dan rasanya pun asin. Kondisi ini memaksa masyarakat beralih menggunakan air isi ulang untuk kebutuhan sehari-hari seperti masak, minum maupun lainnya. Sementara air sumur yang keruh hanya digunakan untuk MCK (Mandi Cuci Kakus). Alhasil badan warga pun menjadi gatal-gatal serta lengket.
Salah satu warga Kecamatan Mekar Baru, Saputra mengaku air di tempatnya terasa asin dan dua bulan terakhir ini warna berubah menjadi kuning dan keruh. Ia mengaku harus membeli air galon untuk keperluan sehari-hari atau menapung air hujan, karena dianggap lebih bagus dari pada air sumur.
“Saya berharap pemerintah menyediakan air PDAM, supaya masyarakat tidak harus membeli air galon setiap harinya,” ungkapnya saat ditemui di rumahnya.
Untuk mendapatkan air yang lebih bagus kata Saputra, masyarakat pun harus menambah kedalaman air bor minimal 120 meter. Namun itupun belum menjamin air akan keluar bagus, karena saat ini air yang keluar dari sumur seperti mengandung zat besi. Pihaknya menduga keruhnya air sumur ini karena faktor air limbah yang mengalir dari berbagai sungai yang mengelilingi Kecamatan Mekar Baru seperti Sungai Cimanceri dan Sungai Cidurian.
Menanggapi hal ini, Kepala Desa Kedaung Kecamatan Mekar Baru, Suntara mengatakan, meski warga sudah berupaya menambah kedalaman bor hingga 120 meter untuk mendapatkan air bersih, namun hal itu masih banyak yang gagal. “Saya berharap pemerintah memperhatikan wilayah perbatasan Kabupaten Tangerang ini, terutama kebutuhan air bersih.
Saat ini air yang keluar dari sumur rata-rata berwarna kuning seperti mengandung zat besi limbah,” ungkapnya.
Kasi Pemerintahan Kecamatan Mekar Baru Winarno mengungkapkan, saat ini di Kecamatan Mekar Baru ada 8 desa dan rata-rata kekurangan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. “Masyarakat mengeluhkan air yang menggunakan mesin jet pam belum tentu keluar air dan harus dibantu menggunakan kompresor untuk menyedot air. Serta air yang keluar dari sumur warga berwarna kuning seperti mengandung zat besi,” tandasnya.
Ia pun berharap pemerintah segera membantu air bersih untuk kecamatan tersebut agar masyarakat bisa mengurangi pengeluaran untuk membeli air galon. “Walaupun sudah ada air pam yang di bangun di desa-desa tapi kebanyakan sudah tidak berfungsi serta harus di bantu kompresor untuk menarik air bersih,” ungkapnya. (mg26/aditya)