Dishubkominfo Tunggu Keputusan Pusat
PANDEGLANG,SNOL—Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) 2 hari lalu, dirasa sangat mencekik dan merugikan masyarakat. Masyarakat membutuhkan stabilitas harga BBM.
Tapi, yang terjadi selama ini kenaikan tersebut malah semakin besar dan membebani masyarakat.
Walaupun dinilai standar dan kenaikan dianggap wajar oleh pemerintah, tapi dampak yang ditimbulkan sangat signifikan untuk masyarakat. Termasuk berdampak terhadap naiknya tariff angkutan umum/angkutan kota (Angkot).
Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kabupaten Pandeglang, Yahya Gunawan menyatakan, pihaknya sudah meninjau dan mengkaji kenaikan harga BBM beserta dampak yang diakibatkan. Pihaknya meminta kepada awak angkutan, sopir angkutan umum dan pengusaha jasa angkitan untuk menyesuaikan tariff angkum.
“Kita sudah menyiapkan draf kebijakan penyesuaian tarif paska kenaikan harga BBM, saat ini masih kondusif. Selain itu, kita sudah menertibkan dan mengamankan supir agar memberikan tariff angkutan sesuai standar dan sewajarnya,” kata Yahya, Selasa (31/3).
Ia mengimbau agar para supir dan penumpang bersabar, menunggu keputusan tariff angkutan umum yang belum pasti. Karena, hal tersebut merupakan keputusan dan kebijakan pemerintah pusat.
“Kami akan menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) dengan Dishub Provinsi, yang kemudian akan diteruskan ke Kementrian Perhubungan Pusat. Kita tunggu saja dalam waktu dekat ini,” tambahnya.
Sejauh ini, tambah Yahya, pihaknya terus mengawasi dan memonitor pergerakan pemberlakuan tariff angkum di lapangan. Jika ditemukan adanya kenaikan tariff yang melebihi atau melampaui batas, akan langsung ditegur dan diberi peringatan.
Menyikapi aksi mogok operasi yang dilakukan para sopir di Labuan – Pasauran, Carita – Cilegon pada Senin (30/3), pihaknya menganggap hal itu masih wajar. Karena, penumpang kerap melakukan protes kepada para sopir, begitu juga sebaliknya.
Diberitakan sebelumnya, secara resmi Pemerintah kembali menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), Sabtu (28/3) lalu. Yang sebelumnya sudah menaikan pada (1/3) lalu. Saat ini harga Solar dari Rp 6.400/liter naik menjadi Rp 6.900 /liter, dan Bensin Premium dari Rp 6.800 naik menjadi Rp 7.300 / liter.
Puluhan sopir angkutan perkotaan (angkot) jurusan Labuan-Pasauran, dan Labuan-Cilegon melakukan unjuk rasa dan mogok beroprasi, sebagai penolakan dan kekecewaannya terhadap pemerintah. Aksi yang digelar di Jalan Raya Labuan – Pasauran tepatnya di Kampung Cilurah Desa Sukanagara, Kecamatan Carita, diikuti puluhan kendaraan dan melibatkan ratusan awak kendaraan.
Dalam aksinya, para supir angkot menginginkan penyesuaian tarif angkutan dari Rp. 25.000 menjadi Rp. 30.000, dan untuk jurusan Labuan – Pandeglang menjadi Rp.1 5.000 yang awalnya Rp. 12.000, dan untuk jurusan Menes-Pandeglang sebesar Rp. 10.000 dari sebelumnya Rp. 8.000.
Kepala Paguyuban Mataram angkot dan Labuan-Pasauran Kamandanu mengatakan, aksi tersebut adalah bentuk kekecewaan atas kenaikan harga BBM. “Kami hanya memberikan teguran, baik kepada masyarakat maupun pemerintah, agar dapat menyesuaikan tarif angkutan. Karena, sekarang harga BBM telah naik lagi. Maka, kami ingin tarif angkutan disesuaikan. Jumlah angkot Labuan-Cilegon kurang lebih 100 unit, dan angkot Pasauran-Labuan sebanyak 45 unit,” kata Kamandanu, saat ditemui dilokasi aksi mogok. (mg22/mardiana)