Bengkel Penadah Motor Curian Digrebek
SERPONG,SNOL—Tim Reserse Polsek Serpong menggrebek bengkel motor bernama Broniz Berdikari yang diduga menjadi penadah motor hasil curian, Jumat (27/3).
Ada lima orang dan sejumlah spare part motor yang diamankan saat penggrebekan di bengkel pinggir Jalan Raya Puspitek Kecamatan Serpong, Kota Tangsel.
Kanit Reskrim Polsek Serpong AKP Toto Daniyanto mengungkapkan, penggrebekan bengkel Broniz Berdikari ini berlangsung sekitar pukul 15.30 wib. Langkah ini merupakan pengembangan dari beberapa kasus pencurian motor yang berhasil diungkap Reserse Polsek serpong. Saat penggrebekan petugas juga menggeledah bengkel yang berada di tepi Jalan Raya Puspitek tersebut.
Penggerebekan dan penggeledahan ini juga memancing perhatian para pengendara yang melintasi di jalan raya tersebut. Bahkan beberapa pengendara rela berhenti, memarkirkan kendaraannya dan menonton apa yang dilakukan petugas di dalam bengkel.
Hasilnya sebanyak lima orang pekerja di bengkel diamankan petugas, karena diduga terlibat langsung dalam pencurian kendaraan motor, spare part, dan juga beberapa unit motor yang sudah dimodifikasi. Selain itu, bengkel tersebut juga diketahui baru setahun berdiri. “Puluhan barang bukti dan kelima orang pekerjanya langsung kami gelandang ke Mapolsek Serpong untuk pemeriksaan lebih lanjut,” ujarnya kepada Satelit News, kemarin.
Toto menduga hasil curian yang dilakukan di daerah Serpong, Kelapa Dua dan sekitarnya disimpan serta disembunyikan di bengkel tersebut. “Kami pun mencurigai berbagai macam spare part dan juga kendaraan motor yang malah disembunyikan di dalam bengkel. Awalnya mereka mengelak, tapi demi penyelidikan semua barang bukti dan tersangka kami amankan,” kata Toto.
Sementara itu, salah satu warga sekitar, Haris Abdullah (23) mengaku tidak menaruh kecurigaan sama sekali dengan bengkel motor tersebut. Karena jika terlihat dari luar, bengkel tersebut termasuk yang banyak pelanggannya, baik hanya sekedar service rutin, ganti oli, sampai modifikasi kendaraan.
“Tapi memang ada pintu, selalu ditutup dan tak tahu apa aktifitasnya. Kami pikir hanya rumah biasa saja,” pungkasnya. (pramita/aditya)