Kepala Desa Dipalak Sindikat Penipuan
MAUK,SNOL—Sebagian kepala desa di Kecamatan Mauk Kabupaten Tangerang resah. Mereka ‘diteror‘ oleh sindikat penipuan yang mengiming-imingi akan memberikan dana bantuan hingga ratusan juta rupiah dengan syarat menyetorkan uang.
Para penipu itu mencatut nama sekretaris daerah (Sekda) Kabupaten Tangerang, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Kabag Humas Pemkab Tangerang untuk melancarkan aksinya.
Upaya penipuan ini terjadi pasca digelarnya Musrenbang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2016, Selasa (24/3) lalu. Kades Margamulya dan Ketapang serta Kades lainya di Kecamatan Mauk nyaris menjadi korban.
Kades Ketapang Kecamatan Mauk, Nina mengaku dihubungi seseorang yang mengaku sebagai pegawai Bappeda Kabupaten Tangerang, Kamis (27/3). Pegawai tersebut mengklaim bernama Syarif sebagai perwakilan dari Kepala Bappeda Kabupaten Tangerang Hery Heryanto yang akan memberikan dana bantuan atau proyek. Namun agar uang tersebut bisa cair, Kades harus memberikan dana atau persenan kepada orang tersebut.
“Orang itu awalnya nanya saya mengusulkan apa dalam Musrenbang, saya bilang bedah rumah, perbaikan jalan dan lainnya. Terus orang itu bilang saya bisa dapat dana bantuan dari Pemerintah Provinsi melalui Bappeda Kabupaten Tangerang sebesar Rp800 juta. Syaratnya saya harus transfer Rp400 juta, setelah itu saya akan dapat uangnya. Nah di sini saya curiga, saya sadar ini ulah sindikat penipuan,” kata Nina, kemarin.
Nina mengaku, kecurigaannya terlihat dari pengakuan nama yang digunakan oleh sindikat tersebut. Syarif memang pegawai Bappeda yang sudah dikenalnya. Tapi, nomor telpon yang digunakan dan nada bicaranya tak dikenal.
“Begitu saya sadar ini penipuan, saya kirim SMS (pesan singkat) ke nomor yang menelpon saya dengan kata-kata ini penipuan dan bisa saya laporkan ke polisi. Eh setelah itu, saya telpon langsung gak aktif nomornya,”jelasnya. Selain itu, ia berhasil terhindar dari penipuan juga berkat informasi yang berkembang setelah ada Kades lain yang juga nyaris tertipu, yakni Kades Marga Mulya dan Kades Jatiwaringin.
Kades Marga Mulya, Kecamatan Mauk, Wardi mengaku nyaris menjadi korban penipuan ini pada Selasa (24/3) malam. Ia menuturkan, saat itu ada telpon dari pria yang mengaku sebagai Kabag Humas dan Protokol Slamet Isbianto dan memintanya menghubungi Sekda Kabupaten Tangerang Iskandar Mirsad.
“Pria yang mengaku Kabag Humas kasih saya nomor telpon Sekda, kemudian saya menelpon Sekda tetapi hanya dijawab sedang banyak tamu nanti telpon lagi,” ucapnya.
Selang beberapa saat pria tersebut menelpon kembali dan menegur Kades Wardi lantaran tak menelpon. Sekda gadungan tersebut kemudian mengatakan berdasarkan hasil rapat dengan Bupati Tangerang, Desa Marga Mulya dapat dana bantuan Rp500 juta. Sana tersebut bisa dicairkan asalkan dia harus menyetor uang Rp5 juta atau 1 persen dari dana bantuan itu.
“Pesan orang yang mengaku Sekda, jangan bilang desa lainnya soal dana bantuan ini. Kemudian saya diminta harus memberikan 1 persen dari dana bantuan tersebut yakni Rp5 juta jika dana ingin cair. Tapi saya bilang tidak ada dana, terus dia minta saya cari dulu. Kalau sudah dapat disuruh nelpon lagi. Di sini saya curiga, kok Sekda mau langsung nelpon Kades tanpa lewat pejabat lainnya. Terus saya langsung menghubungi pak Aziz, Sekretaris Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Pemerintahan Desa dan Kabag Humas serta dijelaskan bahwa itu modus penipuan,” katanya.
Terpisah, Sekda Kabupaten Tangerang Iskandar Mirsad membantah jika telpon itu berasal darinya. Menurut Iskandar, perbuatan itu merupakan ulah sindikat penipuan yang mencatut namanya dan sejumlah pejabat Pemkab Tangerang. “Saya tidak pernah meminta-minta uang kepada Kades. Itu jelas sindikat penipuan yang mencatut nama saya. Masalah ini juga sudah saya terima dan memang sudah beberapa kali terjadi. Saya juga sudah mengimbau kepada para camat dan Kades jangan percaya, karena saya tidak pernah begitu,” tegasnya.
Kepala Bappeda Kabupaten Tangerang, Hery Heryanto mengungkapkan hal tersebut memang ulah sindikat penipuan. Dia mengaku telah menjadi korban pencatutan nama oleh sindikat tersebut. Informasi ini juga sudah diterimanya dari sejumlah Kades yang nyaris menjadi korban penipuan dengan mengatasnamakan dirinya atau Bappeda.
“Aksi penipuan ini kerap terjadi setelah Musrenbang. Saya sudah mengantisipasi dengan menyebar imbauan kepada seluruh Kades dan camat agat tidak memenuhi permintaan para pelaku yang modusnya memberikan proyek dengan memungut sejumlah uang tertentu. Itu jelas penipuan,” tandasnya.
Kabag Humas dan Protokol Setda Kabupaten Tangerang, Slamet Isbianto mengaku aksi penipuan ini memang membuat resah sejumlah Kades di Kecamatan Mauk. Terlebih namanya juga digunakan oleh para pelaku untuk mengelabui sejumlah Kades. “Saya pun menjadi korban pencatutan. Dalam hal ini saya berharap Kades lebih waspada agar tidak terjerumus dan tergiur iming-iming para pelaku, sehingga merugi pada akhirnya,” pungkasnya. (aditya/gatot)