Tukang Asongan Tewas di Rel Kereta
LEBAK,SNOL—Sesosok mayat berkelamin pria tanpa identitas, ditemukan tergeletak di Stasiun Rangkasbitung. Warga yang melihat dan menemukan jasad korban sekitar pukul 07.30 Wib, langsung melaporkannya ke kepolisian.
Korbanpun dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Adjidarmo Lebak untuk divisum.
Saksi mata, Sopiah (30) mengatakan, saat hendak berjualan di lokasi, tiba-tiba dikagetkan dengan melihat jasad korban yang tergeletak. Menurutnya, pria itu juga sering terlihat berjualan di sekitar stasiun. Korban ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa dan terbaring kaku di samping rel kereta peron satu.
“Di mulut dan di tembok perbatasan rel kereta api, terlihat ada darah. Saya tidak kenal korban dan tidak tahu tempat tinggalnya. Kalau sehari-hari sering dipanggil Ahmad. Nama aslinya tidak tahu,” kata Sopiah, Rabu (25/3).
Saat melihat jasad korban, ia mengaku langsung berteriak memanggil warga lainnya, dan warga juga langsung berkerumun melihatnya. Beberapa warga lainnya, langsung melapor ke Polsek Kota Rangkasbitung. Selang beberapa menit kemudian, pihak kepolisian datang ke lokasi untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Kanit Reskrim Polsek Kota Rangkasbitung Iptu Malik Abraham mengatakan, ketika diperiksa dalam dompetnya, tidak ada identitas dan tidak ada tanda-tanda yang menujukan alamat tempat tinggalnya. Ketika meminta keterangan pada warga sekitar, banyak yang tidak mengenalnya.
“Setelah dilakukan penyelidikan, mayat itu ternyata seorang pedagang asongan yang biasa berdagang di pasar dan stasiun setempat. Kurang lebih umurnya 60 tahunan, tinggi sekitar 170 centi meter (cm), berat badan 55 Kg, berambut putih, berkulit sawo matang, pakaian yang dikenakan warna hijau garis-garis, dan celana bahan berwarna coklat,” ungkap Iptu Malik.
Barang-barang yang ditemukan di TKP, tambahnya, hanya sebuah dompet berisi uang Rp 25 ribu, silet, dan dompet berwarna hitam. Tidak ditemukan kartu identitas apapun, seperti KTP atau yang lainya.
“Untuk keterangan lebih lanjut penyebab kematiannya, kita membawa mayat tersebut ke RS Adjidarmo untuk mengetahui langsung penyebab kematiannya. Hasil autopsi yang di sinkronkan dengan olah TKP. Untuk sementara diketahui, kematian korban bukan akibat penganiayaan dan kecelakaan lalulintas. Tapi, kematiannya diduga disebabkan oleh penyakit yang dideritanya yaitu TBC,” jelasnya. Hingga saat ini, pihak kepolisian terus berusaha mencari keluarga korban, dengan cara berkomunikasi dengan warga dan kepala desa setempat. (mg29/mardiana)