Dua Mayat Pria Tergeletak di Perkebunan Sawit
LEBAK,SNOL– Tamuan dua mayat tanpa identitas di perkebunan kelapa sawit di Jalan Raya Rangkasbitung-Cipanas KM 7, tepatnya di Kampung Salak Baru Desa Cimangeunteung Kecamatan Rangkasbitung, gegerkan warga sekitar. Kedua korban, ditemukan di pinggir jalan dengan kondisi tengkurep. Dugaan sementara, dua mayat berjenis kelamin laki-laki itu merupakan korban tabrak lari.Salah seorang saksi mata, Rosid (50), warga Kampung Cisalak Baru Desa Cimangeunteung menuturkan, salah satu korban diduga orang gila yang jasadnya berada di bawah pohon sawit, kerena sebelumnya ia melihat korban sering berada di lingkungan Cisalak.
“Saya pernah melihat korban berada di lokasi sedang duduk dan sempat melambaikan tangan ke saya. Tapi saya tidak tahu kalau korban akan meninggal,” kata Rosid, Jumat (20/11).
Sementara, korban satunya lagi berada di pinggir jalan dalam kondisi terluka di bagian tubuhnya. Diduga, korban merupakan korban tabrak lari. Menurut Rosid, di lokasi itu terdapat bekas mobil berputar arah di samping korban, namun pihaknya tidak mengenali jasad tersebut. “Kedua korban diperkirakan tewas pada malam jelang dini hari dan keduanya belum diketahui penyebabnya,” tambahnya.
Kanit Reskrim Polsek Kota Rangkasbitung, IPTU Malik Abraham, membenarkan temuan mayat tersebut. Kedua jenazah sudah dievakuai ke RSUD) dr Adjidarmo Rangkasbitung, guna pengembangan kasus. Terkait kematian korban di lokasi, sedang dilakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
“Kami masih melakukan olah TKP, karena di tubuh korban kita tidak menemukan identitasnya. Untuk pengembangan, kita bawa korban ke RSUD dr Adjidarmo guna dilakukan visum,” imbuhnya.
Dijelaskannya, sekitar pukul 06.30 pihaknya mendapat laporan dari warga, telah ditemukan mayat di perkebunan kelapa sawit. Di lokasi, anggota langsung melakukan olah TKP. “Kedua mayat tersebut ditemukan ditempat yang berbeda, yang satu berada di bawah pohon kelapa sawit. Sedangkan yang satunya lagi ditemukan sekitar 100 meter dari korban yang diduga orang gila. Saat ini kita masih mengumpulkan data,” paparnya.(mg3/mardiana/jarkasih)