Capaian Target Retribusi Kurang Optimal
SERANG,SNOL—Pengelolaan retribusi pelayanan tera dan tera ulang, serta pengelolaan retribusi alat pemadam kebakaran (Damkar) pada Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Dinkoperindag) dan Damkar pada Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD), dinilai kurang optimal. Ketua Pansus Retribusi Jasa Umum DPRD Kabupaten Serang Purbo Asmoro mengatakan, Kabupaten Serang merupakan wilayah industri. Tetapi, dalam hal ini sumber pendapatan dari retribusi tera atau tera ulang sulit digali dan dikembangkan.
“Kita punya wilayah industri, tapi Pemda seolah tidak serius dalam melakukan tera atau tera ulang, pada peralatan industri,” kata Purbo, saat ditemui di ruang paripurna DPRD setempat, Selasa (24/3).
Ditambahkannya, peralatan industri dibeberapa negara seperti Indonesia, memiliki standar kualitas. Dimana, alat-alat teknik pada industri tersebut harus dilakukan kalibrasi, dan tera atau tera ulang. “Kalau mau, semua alat teknik yang ada di kita di kalibrasi. Kalau memang tidak siap, dan memang merasa tidak memiliki alat tersebut, seharusnya Pemda jangan merecoki investor yang masuk,” tambahnya.
Selain itu, tambahnya, Damkar juga harus bisa mengoptimalkan pengelolaan retribusi alat pemadam kebakaran disetiap perusahaan. “Jika memang ada perusahaan yang belum terdata, kami harapkan agar terus dikembangkan. Agar target retribusinya bisa tercapai,” ujarnya.
Anggota Pansus lainnya Mansur Barmawi mengungkapkan, target retribusi alat pemadam kebakaran pada 2014 lalu yakni Rp 100 juta. Sayangnya, realisasinya hanya diangka 80 persen. Sedangkan, untuk tera atau tera ulang hingga kini belaum berjalan.
“Terkait tera atau tera ulang, kita sudah melakukan teguran. Jadi, bukan sekedar naikin tariff. Yang jelas, mendoronga kemauan Pemda untuk yang menjadikan potensi yang ada menjadi target. Karena, jika dilihat baik pajak atau retribusi, potensi cukup banyak,” imbuhnya. (mg23/mardiana)