4 Petani Tewas Disambar Petir

LEBAK,SNOL– Hujan disertai sambaran petir yang terjadi di dua tempat berbeda menelan empat korban jiwa. Empat petani meregang nyawa dalam kondisi tubuh gosong.

Tiga diantaranya adalah kakak beradik.

Tragis nasib dialami empat petani di Banten. Keempat petani tewas dalam kondisi mengenaskan pada dua peristiwa serupa di dua tempat berbeda. Tiga korban tercatat sebagai warga Kecamatan Wanasalam dari dua desa berbeda. Ketiganya merupakan kakak beradik. Sementara satu korban lainnya, yakni warga Kampung Maruga Desa Sukadalem Kecamatan Waringinkurung Kabupaten Serang.

Nasib tragis yang dialami satu keluarga, terjadi di sekitar lokasi pesawahan blok Buhul Gowong, Desa/Kecamatan Wanasalam, Selasa (24/3), sekitar pukul 16.30 WIB. Sarmedi, warga Kampung Kubang Embe Desa Wanasalam bersama Suhernan dan Sarnata warga Desa Cisarap disambar petir ketika hendak pulang usai bertani.

Sumber BANPOS (grup Satelit News) di Kecamatan Wanasalam melaporkan, ketika peritiwa terjadi disekitar pesawahan itu tengah diguyur hujan deras. Hujan turun dengan lebat sore kemarin, melanda kawasan Lebak Selatan sejak pukul 14.00 hingga pukul 17.30 WIB, disertai sambaran petir.

Jumali, Ketua RT Kampung Kubang Embe mengatakan, ketiga korban tersambar petir itu kakak beradik. Dua korban, yakni Sarmedi dan Suhernan tewas di lokasi kejadian dalam kondisi hangus, sedangkan adiknya Sarnata dalam keadaan kritis. “Saat ditemukan, kondisi Sarnata masih hidup, walaupun terlihat hangus. Selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Malingping,“ terangnya. Nahas tak bisa ditolak. Nyawa Sarnata pun tak tertolong. Korban menghembuskan napas terakhirnya ketika dalam perjalan ke Rumah Sakit.

Kepala Desa Wanasalam, Roheti, saat dihubungi via telepon, membenarkan kejadian itu. Namun ia tengah tidak berada di desanya karena sedang perjalanan pulang dari Rangkasbitung, usai memenuhi undangan dinas. “Ya benar pak, saya juga sudah dapat informasi dari RT Jumali. Mereka itu ada tiga orang yang terkena petir, sekarang juga saya meluncur pulang dari Rangkas, “ kata Roheti, seraya menyebutkan tiga nama korban.

Kapolsek Wanasalam, AKP Dadang Suryadi, saat dihubungi petang kemarin mengaku belum mendapat laporan soal peristiwa yang terjadi. Namun, Dadang yang mengaku merasa kaget, langsung melakukan langkah dengan memerintahkan anggotanya agar terjun ke lokasi kejadian. “Waduh saya juga baru dengar kabar itu, tolong minta data sementara biar kami tindak lanjut ke TKP,” kata Dadang .

Nasib tak jauh berbeda juga dialami Marsudin (37), warga Kampung Maruga Desa Sukadalem Kecamatan Waringinkurung. Petani kacang ini tewas dalam kondisi gosong, setelah tubuhnya disambar petir, saat membaca pesan singkat atau SMS, Senin sore (23/3).

Berdasarkan informasi dihimpun, musibah yang dialami Marsudin terjadi sekitar pukul 17.30 WIB. Sebelum musibah terjadi, korban diketahui sedang menanam bibit kacang di kebun miliknya yang tak jauh dari rumahnya. Dalam perjalanan pulang, korban mendapat SMS dari anaknya. Pesan tersebut, meminta korban agar menjemput anak yang lainnya dari madrasah. Saat itu, kondisi cuaca di Desa Sukadalem tengah mendung disertai petir. Saat tengah membalas SMS itulah, tiba-tiba petir disertai suara menggelegar menyambar tubuh petani yang sedang berjalan kaki ini. Akibat sambaran petir, tubuh korban sempat terlempar beberapa meter dan jatuh tergeletak dengan asap mengepul dari tubuhnya.

Qutrotul Umama, salah seorang saksi mata yang kebetulan ada disekitar lokasi terkejut bukan kepalang ketika menyaksikan peristiwa itu. Saksi seketika berteriak minta pertolongan warga, atas musibah yang menimpa tetangganya itu. Korban pun dibawa warga ke rumahnya namun nayawanya tak tertolong. Setibanya di rumah, korban sudah tak bernyawa.

Terkait peristiwa ini Kasat Reskrim Polres Serang, AKP Arrizal Samelino, membenarkannya. “Korban sudah dimakamkan oleh pihak keluarga,” terang Kasat, Selasa (24/3).

Sebelumnya Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Serang memprakirakan, wilayah Banten berpeluang hujan deras disertai sambaran petir dalam beberapa hari ke depan. BMKG juga meminta waspada jika hujan disertai petir terjadi pada sore sampai malam hari.

Halim Perdanakusumah, Koordinator Unit Analis Cuaca BMKG Serang, menyatakan peluang hujan deras disertai petir merata melanda sejumlah wilayah Provinsi Banten, seperti Kabupaten Lebak, Pandeglang, Cilegon dan Serang. Hujan deras disertai sambaran petir terjadi, karena memasuki masa pancaroba dari musim hujan ke musim kemarau. Pihaknya memperkirakan frekuensi hujan yang disertai petir akan terjadi hingga Mei mendatang. Karena itu, warga tetap diminta waspada. (ned/cr-01/riu/bnn/jarkasih)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.