Permainan Tradisonal Anak Nyaris Punah
PANDEGLANG,SNOL—Salah satu unsur yang berperan dalam pengembangan pariwisata, yaitu “kaulinan budak lembur” atau permainan tradisional anak-anak, nyaris punah ditelan zaman.
Karena, saat ini banyak permainan anak yang lebih modern seperti Play Station (PS), game online dan jenis permainan lainnya, yang lebih digemari anak-anak.
Untuk melestarikan kaulinan tradisional barudak itu, bidang pengembangan dan promosi Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Pandeglang menggagas pagelaran kaulinan budak, yang akan digelar Selasa (24/3) di halaman Makodim 0601 Pandeglang.
Kepala Seksi (Kasi) pengembangan dan promosi pariwisata Imron Mulyana menyatakan, melalui kegiatan itu diharapkan jenis permainan tradisional yang selama ini sudah mulai dilupakan sebagian besar anak-anak, kembali hidup dan digemari lagi. Karena, dikalangan anak-anak perkampungan atau yang hidup di pedesaan, permainan tersebut masih terlihat.
“Jenisnya seperti engrang (jukung), gobak sodor, bakiak, ucing-ucingan, dan lain sebagainya,” kata Imron, Minggu (22/3).
Pria yang akrab disapa Boim ini menyatakan, pihaknya bekerjasama dengan sejumlah sekolah dan mempersiapkan semuanya, dibantu oleh jajaran TNI dilingkungan Kodim 0601 Pandeglang. Ditambahkannya, permainan tradisional itu bisa menjadi salah satu pagelaran pertunjukan untuk menarik wisatawan.
“Saat ini, wisatawan lebih senang disuguhi oleh hal-hal yang unik dan tradisional. Karena, mereka mencari kesenangan dan ketenangan. Bukan semata-mata hanya ingin berwisata atau mengunjungi sebuah tempat wisata,” tambahnya.
Pemerhati dan pelaku wisata Defit Tanfidiyah menyatakan, apa yang dilakukan oleh Disparpora merupakan sebuah program yang kreatif dan bisa mendukung tumbuhnya pariwisata di Pandeglang. Ketua Badan Pembina Potensi Keluarga Besar (BPPKB) Cabang Pandeglang ini juga mengaku, sangat mendukung langkah Disparpora tersebut.
“Beberapa minggu ke belakang, kami difasilitasi oleh Disparpora untuk kemprungan (latihan silat bersama,red) di halaman Bale Budaya (Balbud). Itu salah satu terobosan bagus juga, karena hal itu terakhir pernah dilakukan sekitar 20 – 30 tahun lalu dan diadakan lagi tahun ini,” ungkap Defit seraya menyatakan secara perlahan pariwisata Pandeglang akan tumbuh, melalui program-program yang kreatif seperti itu. (mg22/mardiana)