Asyik Game Online, Puluhan Pelajar Terjaring Razia
TANGERANG,SNOL Puluhan pelajar Kota Tangerang yang berasal dari berbagai sekolah dan berbagai jenjang pendidikan terjaring razia yang digelar tim gabungan dari Dinas Pendidikan, Satpol PP Kota Tangerang, dan Kepolisian Polres Metro Tangerang, Kamis (6/9).
Razia yang dilakukan di seluruh wilayah Kota Tangerang ini dilakukan dengan menyisir berbagai tempat, seperti mal, warnet dan tempat wisata. Hasilnya, tim gabungan mendapatkan sedikitnya 31 orang pelajar yang sedang asyik main game online di warnet-warnet dan berjalan-jalan di mal, maupun tempat wisata. “Kami amankan mereka dari warnet, tempat wisata dan mal se-Kota Tangerang,” kata Zaenudin Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang.
Maksud dari razia ini, kata Zaenudin, pihaknya ingin menegakkan pengawasan kewajiban jam sekolah bagi pelajar. Selain itu, adanya instruksi Walikota Tangerang soal pengawasan warnet juga jadi acuan razia ini. “Ini untuk menegakkan aturan dan pembinaan bagi pelajar. Mereka yang ketangkap kami data dan kami berikan sanksi,” katanya lagi.
Bukan hanya itu, pihaknya juga langsung berkoordinasi dengan pihak sekolah asal siswa yang terjaring razia untuk membina siswa-siswa yang masih berkeliaran di jam sekolah. “Ini jelas jadi kewajiban kami juga selaku dinas untuk membina pelajar yang masih bandel. Apalagi, ada permintaan dari orangtua untuk mengawasi siswa yang kerap bolos sekolah dan main di warnet-warnet,” tandasnya.
Kepala Bidang Pembinaan dan Penyuluhan pada Satpol PP Kota Tangerang Rudi Haryadi, bersamaan dengan razia pelajar, pihaknya yang tergabung dalam timnya juga menegakkan Perda 5/2011 tentang Kawasan Tanpa Rokok, dan Perda 6/2011 tentang Ketertiban Umum.
“Hasilnya kami dapati siswa yang juga merokok di kawasan tanpa rokok. Mereka juga kami giring ke kantor dinas pendidikan untuk dibina,” jelasnya.
Bukan hanya itu, pada jam sekolah itu juga Satpol PP mendapati siswa yang asyik berpacaran di kawasan publik. Hal itu jelas melanggar Perda 6/2011 tentang Ketertiban Umum. “Banyak pelanggaran yang lakukan siswa yang ketangkap,” tandasnya.
Fajar (17), salah satu siswa yang terjaring razia beralasan, dirinya yang ditangkap saat bermian internet di warnet, di Cimone lantaran ada tugas dari sekolah, karena di sekolahnya tidak disediakan internet. “Saya juga tidak tahu ada razia, ini lagi ngerjain tugas sambil facebook-kan malah dirazia. Saya kapok,” singkatnya. (pane/jarkasih)