Jembatan Ambruk Itu Akhirnya Dibangun

LEBAK,SNOL– Jembatan putus/ambruk di Kampung Sinday Desa Pajagan Kecamatan Sajira Kabupaten Lebak, mulai dibangun kembali. Dana yang dikucurkan untuk pembangunan tersebut bersumber dari Dana Tidak Terduga (DTT) sebesar Rp 200 juta.

Kepala Dinas Bina Marga (DBM) Kabupaten Lebak, Wawan Kuswanto mengatakan, Pemkab sudah mulai melakukan kegiatan pembangunan jembatan gantung yang ambruk itu sejak Rabu (18/3) lalu. Pengerjaan proyek itu diperkirakan bakal berlangsung paling lama dua bulan.

“Kurang lebih dua bulanan bisa selesai dibangun. Kita tidak mau muluk-muluk berbicara bisa selesai dua mingguan, paling lambat dua bulan selesai. Anggaran sementara untuk pembangunan ini sebesar Rp200 juta, mungkin nanti juga ada tambahan lagi. Anggaran ini diambil dari Dana Tidak Terduga,” ujarnya.

Dalam pembangunan itu, semua infrastruktur jembaan diganti. Mulai dari seling bawah dan atas, bagian penyanggah, besi dan bagian lainnya. Tingginya juga ditambah karena jembatan yang dulu terlalu pendek. Jadi tingginya dalam aturan haru 6 meter.

“Saya berharap kedepannya masyarakat harus bisa merawat. Kemudian pada saat menyebrang, jangan melebih kapasitas kekuatan jembatan tersebut, maksimal 15 orang yang melintas,” katanya.

Mantan Kepala Desa Tambak Suherman mengaku sangat senang jembatan yang ambruk itu sudah mulai dibangun oleh pemerintah. “Puluhan tahun kita menunggu pembangunan jembatan yang sudah tua itu, tapi baru terlaksana setelah ambruk. Mungkin ini hikmah dari kejadian tersebut,” katanya, Kamis (19/03).

Seperti diberitakan, Warga Desa Pajagan Kecamatan Sajira Kabupaten Lebak geger, Selasa (10/3) pagi lalu. Jembatan berbahan kayu yang menghubungkan Kampung Sindai Desa Pajagan dengan kampung Kadu Luhur Desa Tambak Kecamatan Cimarga tiba-tiba ambruk. Akibatnya, 46 siswa SD dan sepasang suami istri yang berada di atas jembatan saat melintas berjatuhan ke sungai.

Peristiwa terjadi ketika puluhan siswa SD tengah melintas di jembatan gantung yang biasa mereka lalui menuju sekolah. Namun tak disangka-sangka, ketika mereka sedang berada di badan jembatan, sarana penghubung itu putus. Belum diketahui secara pasti penyebab putusnya jembatan ini namun diduga akibat jembatan itu telah lapuk dimakan usia, sementara beban yang melalui jembatan melebihi kapasitas.

Peristiwa ambruknya jembatan ini mendapat sorotan nasional. Bahkan, sejumlah menteri pun datang ke lokasi untuk meninjau jembatan itu. Dua diantaranya Menteri Pendidikan Dasar dan menengah Anies Baswedan dan Menteri Pekerjaan Umum.

Diduga masih banyak jembatan gantung lainnya yang sudah rapuh dimakan usia, belum lama ini, sejumlah aktivis mahasiswa mendesak Pemkab Lebak, segera memperbaiki ratusan jembatan penyeberangan yang melintasi sungai di wilayah itu. Mereka khawatir peristiwa jatuhnya puluhan siswa SD ke sungai Ciberang akibat putusnya jembatan gantung beberapa waktu lalu kembali terjadi di jembatan lainnya.

Ketua Keluarga Mahasiswa Lebak (Kumala) Lukman Hakim mengatakan, 360 jembatan gantung yang rusak jangan didiamkan berlarut-larut hingga menunggu ambruk lagi. “Kami menilai kejadian ambruknya jembatan gantung di Sindey, karena Pemkab tidak bertindak cepat memperbaiki jembatan tersebut. Makanya kami mendesak Pemkab segera bertindak cepat karena khawatir akan ada korban-korban selanjutnya,” ujarnya. (mg29/jarkasih)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.