Harga Tanah Naik, Warga Malah Gigit Jari
PAKUHAJI,SN—Harga tanah di Kelurahan Pakuhaji hingga Desa Kramat di Kecamatan Pakuhaji mengalami kenaikan 10 persen. Hal ini dipicu massifnya pembangunan infrastruktur, terutama akses jalan. Sayangnya, saat ini banyak tanah di wilayah tersebut yang bukan lagi milik penduduk pribumi melainkan punya perusahaan atau pengusaha dari luar kecamatan.
Seksi Pembangunan Kecamatan Pakuhaji, Jaenudin mengungkapkan, imbas pembangunan Jalan Raya Kramat-Pakuhaji yang menghubungkan Kecamatan Pakuhaji, dengan Kecamatan Sukadiri dan Kecamatan Sepatan sangat mempengaruhi harga jual tanah. Menurutnya, pada tahun 2012-2013 tanah masih Rp100,000 per meter dan saat ni sudah diatas Rp1000.000 per meter. “Harga tanah satu tahun kesini sangat mahal,” ujarnya, Kamis (26/2).
Disisi lain Jaenudin juga menyayangkan, pada saat tanah sedang mahal tapi penduduk pribumi tidak bisa menikmati karena rata-rata tanahnya sudah milik perusahaan atau pengusaha dari luar Pakuhaji. “Saya berharap jika nanti tanah tersebut dibagun gedung atau perusahaan harus dikontrol, agar wilayah Pakuhaji yang masih termasuk zona hijau tidak rusak,” paparnya. Sampai saat ini pembangunan jalan di Kecamatan Pakuhaji hampir 70 persen sudah rapi.
Sementara itu, Tokoh Pemuda Pakuhaji, Kosim mengatakan, semenjak adanya Jalan Raya Kramat-Pakuhaji ini banyak pengusaha yang mencari tanah ke daerah ini. Ia juga menyesal dulu menjual tanah saat harga masih sangat murah. “Sekarang jual per meter saja sudah bisa beli tanah yang agak ke dalam dan bisa dapat 4 meter sampai 5 meter,” katanya.
Lanjut Kosim, untuk harga tanah di Pakuhaji sendiri bervariasi. Contohnya di sebelah jalan utama Pakuhaji, harga Rp1 juta ke atas permeter, sedangkan jika tanah agak ke dalam Rp500.000 per meter. Kemudian jika tanah jauh dari akses utama, harga tanah masih Rp200.000 per meter.
“Dengan adanya kenaikan harga tanah ini banyak masyarakat yang ingin menjual tanahnya yang masih ada. Warga berharap sesudah adanya pembangunan industri, warga pribumi bisa bekerja. Untuk itu saya berharap, masyarakat pribumi bisa diutamakan masuk kerja dalam perusahaan nantinya,” tukasnya.
Camat Pakuhaji Nurhalim mengatakan, banyak faktor yang memicu harga tanah di Pakuhaji menjadi mahal. Ditambah saat ini ada pembangunan rumah sakit tanpa kelas untuk wilayah Pantura Kabupaten Tangerang. Ia berharap warga harus bisa menahan tanahnya agar tidak dijual, karena masyarakat juga harus menikmati kemajuan yang ada diwilayahnya.
“Saya berharap warga tidak mudah untuk menjual tanahnya, karena mereka harus merasakan kemajuan yang ada,” pungkasnya. (mg26/aditya)