Pasien RSUD Serang Merasa Ditelantarkan

SERANG,SNOL— Sudah 17 hari, Rohayah (70) terbaring lemah di ruang Dahlia Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Serang. Keluarga pasien warga Lingkungan Susukan RT 02/03, Kelurahan Penancangan Kecamatan Cipocok  Jaya Kota Serang yang menderita fungsi ginjal ini merasa kurang diperhatikan oleh pihak rumah sakit.

Rohman, anak dari pasien tersebut mengaku selama di rumah sakit, ibunya kurang diperhatikan oleh pihak rumah sakit. Selama seminggu ini ibunya tidak diberikan pelayanan obat oleh perawat dan tidak ada penjelasan apapun dari dokter. “Padahal sudah tiga kali dokter meminta persetujuan dari saya karena ibu saya harus dioperasi, akan tetapi sampai saat ini belum juga dioperasi,” ungkap Rohman saat ditemui diruangan Dahlia, Kamis (28/8).

Dari pertama masuk ke ruangan Cempaka sampai dipindahkan keruangan Dahlia, kondisi ibunya tidak menunjukkan perubahan yang membaik. Malah saat ini kondisinya masih tetap sama seperti pertama dibawa ke rumah sakit. “Kalau memang keputusan dokter masih dalam tahap pemeriksaan, saya juga tidak apa-apa. Saya hanya ingin kepastian saja sehingga tidak menunggu seperti ini,” ujarnya.

Menanggapi keluhan tersebut, Kepala Ruangan Dahlia RSUD Serang Siti Samsiah mengungkapkan, pihaknya tidak memberikan obat untuk sementara lantaran melihat kondisi pasien cukup bagus. Sedangkan mengenai operasi, pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan fungsi ginjal. Jika hasil pemerikasaan sudah ada, maka secepatnya bisa dilakukan tindakan operasi pada Sabtu mendatang. “Penyakitnya bukan hanya dibedah saja tetapi melihat kondisi pasiennya juga. Bila dari hasil pemeriksaan fungsi ginjalnya stabil, maka  kita bisa jadwalkan untuk operasi,” ungkapnya.

Salah satu anggota DPRD Kota Serang Subadri Usuludin mengungkapkan, pelayanan RSUD Serang dinilai masih belum maksimal. Sebab selama 17 hari pasien penderita batu ginjal tersebut saat ini belum mendapatkan tindakan dari pihak RSUD Serang.

“Pelayanannya bisa dilihat sendiri seperti apa, seperti yang kita sudah dengar langsung dari anaknya. Melihat selama 17 hari pasien dibiarkan seperti itu, saya menilai pelayanan RSUD Serang belum maksimal. Akan tetapi sampai saat ini secara pribadi saya belum berkomunikasi dengan dokternya sehingga belum tahu alasaannya apa,” ungkapnya kepada wartawan usai menjenguk pasien tersebut.

Subadri berharap kedepan pelayanan RSUD Serang harus ditingkatkan, sehingg hal-hal seperti ini tidak kembali terjadi  menimpa masyarakat. Sebab akan mencoreng nama baik RSUD Serang dan menyulitkan masyarakat yang kurang mampu. “Mudah-mudahan kejadian ini tidak menimpa ke warga lain,” ujarnya (mg23/jarkasih)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.