Angkat Direksi Jangan Karena Balas Budi

TANGERANG,SN–Direksi yang rentan berhadapan dengan persoalan hukum, membuat tim seleksi (Timsel) calon direksi PDAM Tirta Benteng (TB) Kota Tangerang harus berjalan dengan mekanisme dan berkualitas. Apabila ingin mendapatkan pemimpin yang baik maka pemilihan itu harus benar-benar sesuai kapasitas dan kapabilitas, bukan karena afiliasi politik penguasa.

Hal itu diungkapkan oleh Wakil Koordinator Tangerang for Transparancy Watch (TRUTH), Suhendar kepada Satelit News, Rabu (20/8) menyikapi seleksi PDAM TB. Suhendar mengatakan, mekanisme pendaftaran seleksi tersebut harus terbuka dan memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada masyarakat.

“Jangan sampai pemilihan direksi ini didasarkan kepada kepentingan atau politik balas budi, tetapi seleksi ini harus didasarkan pada orang yang benar-benar layak. Maka dari itu, penilaian juga harus secara transparan, kalau tidak sesuai ya jangan dipaksakan,” katanya.

Untuk menentukan pemimpin di perusahaan milik daerah itu harus mencari orang yang benar-benar profesional. Dia juga mengharapkan agar panitia memberi ruang kepada masyarakat selama 14 hari untuk masa sanggah.

“Masyarakat harus menilai track record para kandidat, apakah baik atau buruk untuk menjadi direksi. Saat ini saya rasa PDAM Kota Tangerang butuh pemimpin yang reformis dan pemimpin yang berani menerapkan Corporate Governance atau pengelolaan perusahaan yang baik,” ungkapnya.

Dia juga menyatakan agar direksi yang kini sudah mendaftar harus benar-benar bersih dari KKN. Karena apabila pengelolaan PDAM sudah ada yang namanya KKN, maka sampai kapanpun PDAM akan menjadi sapi perah. Menurutnya itu harus dihindari agar PDAM ini bisa berkembang yang berbasis pelayanan masyarakat.

“Kalau sudah diawali dengan KKN sampai kapanpun itu akan terjadi dan menjadi sebuah konspirasi. Maka saatnya seleksi kali ini harus mengedepankan orang yang benar-benar profesionalitas dan bersih dari catatan hitam,” jelasnya. (uis/made)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.