Normalisasi Kali Angke Ditargetkan Selesai Akhir Tahun

TANGERANG, SNOL—Pemerintah Kota Tangerang menargetkan normalisasi Kali Angke selesai di tahun 2014. Namun hingga kini pembebasan lahan masih menunggu persetujuan anggaran dari DPRD Kota Tangerang karena sebagian wilayah pembebasan masuk ke dalam Anggaran Biaya Tambahan (ABT) di APBD-P.

Walikota Tangerang, Arief R Wismansyah mengatakan, saat ini Pemerintah Pusat akan menyelesaikan semaksimal mungkin, maka mereka menunggu pembebasan. Beberapa waktu lalu, pihaknya sudah memanggil Dinas Tata Kota untuk mengetahui kondisinya. “Mungkin akhir Agustus dan paling tidak awal September sudah dimulai pembebasannya. Maka kita menunggu persetujuan angggaran dari DPRD karena sebagian masuk ke dalam ABT,” katanya.

Kemudian, yang sudah berjalan untuk normalisasi yaitu Pintu Air 10. Itu sudah mulai dikeruk dan Pemerintah Pusat sudah melaporkan tindak lanjut dari pertemuan yang dahulu bahwa dengan adanya normalisasi diharapkan bisa meningkatkan laju air yang ada di Cisadane. “Tahun depan juga ada paket 100 miliar untuk turap mulai dari Karawaci seberang Kali Pasir. Kali Sabi sudah siap tapi karena anggaran APBNP-nya dipotong karena ada Inpres BBM, maka diajukan murni 2015,” ungkapnya.

Sementara warga Ciledug Indah, M. Hidayatullah berharap agar normalisasi Kali Angke segera selesai. “Sebetulnya bisa dikatakan warga seperti putus asa menunggu janji pemerintah untuk menjadikan Ciledug Indah daerah bebas banjir. Terakhir Juli lalu kembali tergenang,” terangnya kepada Satelit News. Baginya, langkah apapun dilakukan pemerintah untuk mengatasi banjir pasti akan didukungnya. “Tapi dengan win-win solution juga,” jelasnya.

Sebelumnya Pemkot juga menjanjikan normalisasi Kali Candulan untuk mencegah banjir di wilayah Cipondoh dan sekitarnya. Camat Cipondoh Maryono beberapa waktu lalu mengatakan, pihaknya bersama Dinas Kebersihan dan Pertanaman (DKP) Kota Tangerang akan dibantu tiga developer perumahan baru melakukan pengerukan Kali Candulan yang kondisinya saat ini dipenuhi endapan lumpur, hampir di sepanjang 2 Km.

“Kali kecil ini melewati sebagian wilayah Kelurahan Petir, jika hujan air dari kali keap meluap dan menggenangi pemukiman warga di tujuh RW dan Jalan KH Acmad Dahlan, maka perlu kesepakatan bersama melakukan normalisasinya,” jelasnya. Maryono menambahkan, Kali selebar lebar tiga meter itu sebenarnya akan mampu mengalirkan air kali bila dalam kondisi baik, sebab itu perlu dilakukan normalisasi segera. “Nantinya tak hanya bermanfaat bagi upaya pencegahan banjir di kawasan perumahan baru saja, tetapi mampu mengurangi dampak banjir ke wilayah-wilayah permukiman warga,” tukasnya. (uis/made)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.