ABK Kapal Asing Tewas Terpanggang di Perairan Merak

 MERAK,SNOL Seorang Anak Buah Kapal MT DL Violet berbendera Negara Filipina, ditemukan tewas terpanggang di dalam kapal saat bersandar di Dermaga PT Unggul Indah Cahaya Merak, Kota Cilegon.

Sementara, salah satu ABK lainnya dilaporkan hilang saat kapal tengah dalam perjalanan dari Singapura Ke Merak, Rabu (6/8).

ABK yang ditemukan tewas diketahui bernama Bastatas Teogenes Rekibas dan ABK yang hilang atas nama Alcantara Sandy Marina. Keduanya berkewarganegaraan Filipina.

Danlanal Banten Kolonel Laut (P) Judijanto, saat ditemui di ruang kerjanya membenarkan peristiwa tersebut. Namun dia belum mengetahui persis penyebab tewasnya warga asing tersebut karena penanganan kejadian langsung ditangani oleh Ditpolair Polda Banten.

“Ada informasi kejadian hari Minggu tanggal 4 Agustus 2014, satu orang ABK meninggal dunia dan laporan 1 ABK hilang. Kejadian ditangani oleh Polair” Ungkap Danlanal. Penyebab meninggal dan hilangnya belum diketahui.

Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Banten Rahmat Subakti, yang dikonfirmasi melalui telepon genggamnya juga membenarkan adanya perisitiwa tersebut.

Setelah mendapat laporan tersebut pihaknya bersama tim Polair Polda Banten langsung datang ke lokasi. “Setelah mendapat laporan kami langsung ke lokasi dan mengevakuasi ABK yang meninggal dunia,” tandasnya.

Kondisi tubuh korban hampir seluruhnya terbakar. Ia menduga tewasnya korban akibat adanya ledakan dari salah satu ruangan yang ada di kapal.

“Dari hasil diagnosa, ciri-ciri tubuh korban 90 persen sudah terbakar atau gosong. Diduga karena ada ledakan pada kapal itu hingga korban terpanggang,” terangnya.

Tim yang diturunkan langsung mengevakuasi tubuh korban untuk dibawa ke rumah sakit guna menjalani pemeriksaan laboratorium forensik. “Jasad korban langsung kita larikan ke RSUD Kota Serang untuk diotopsi,” ujarnya.

Saat disinggung masalah pemulangan jasad korban ke negara asal, Rahmat mengatakan pemulangan akan dilakukan setelah adanya hasil otopsi. Setelah itu barulah kemudian melaporkannya ke pihak kedutaan besar asal negara korban yang bersangkutan.

Kombes Pol Imam Thobroni, Dirpolair Polda Banten saat ditanya terkait insiden yang terjadi juga membenarkan adanya kejadian tersebut. “Memang benar ada insiden tersebut. Korban sudah meninggal di salah satu ruangan kosong yang ada di kapal dalam kondisi tidak utuh,” ungkapnya.

Saat ditanya terkait satu ABK yang hilang, Iman mengatakan berdasarkan keterangan saksi yang ada di dalam kapal, korban hilang di sekitar Perairan Batam.

Korban ABK telah dilaporkan hilang dua hari sebelum bersandar di Kawasan Merak. “Dari laporan yang kami terima, satu ABK hilang di perairan Kepri, Wilayah Perairan Batam, dan itu terjadi dua hari sebelum kapal sandar di Dermaga PT Unggul Indah Cahaya Merak,” pungkasnya. (nal/bnn/jarkasih/satelitnews)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.