Pelajar Terjaring Razia

Cegah Tawuran Usai Ujian Semester
TANGERANG,SNOL Petugas gabungan yang terdiri dari Dinas Pendidikan, Satpol PP Kota Tangerang dan Polres Metro Tangerang Kota, Kamis (19/12) pagi kembali menggelar razia pelajar yang kedapatan nongkrong. Hasilnya enam orang siswa didapati membolos.
Razia dipusatkan di tiga titik, yakni wilayah timur, tengah dan barat. Untuk wilayah timur meliputi, Lembang, Kompleks Puri Beta, CBD Ciledug, Kompleks Griya Kencana 2. Wilayah tengah, Situ Cipondoh, Kompleks P dan K Cipondoh, Kompleks Pendidikan Cikokol, Mall Metropolis, The Best, Jalan Veteran dan Mall Tangerang City. Sementara wilayah barat, meliputi Ramayana Cimone, Plaza Shinta, City Mall, Robinson, Jalan Beringin dan SMPN 2 Kota Tangerang.
Penanggungjawab razia pada Dinas Pendidikan, Ahmad Amarullah mengatakan, kegiatan razia pelajar berbeda dengan razia sebelumnya. Karena, razia yang ketiga dan terakhir di tahun 2013 ini hanya tempat-tempat nongkrong dan game online di mana siswa biasa beraktivitas saat membolos di jam belajar.
“Razia ini selain untuk memberikan efek jera bagi para pelajar yang suka membolos saat jam belajar, juga menghindari siswa melakukan tawuran karena usai ujian semester,” ujar Amarullah, Kamis (19/12).
Razia gabungan ini digelar lanjut Amarullah, untuk mengurangi pelajar di Kota Tangerang yang keluyuran saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. “Pada razia ini, cuma ada enam siswa yang terjaring, angka ini menurun drastis dari razia sebelumnya yakni razia pertama ada 44 persen dan razia kedua 26 siswa,” klaimnya.
Makin sedikitnya siswa yang terjaring ini ujar Amarullah, membuktikan bahwa pembinaan yang dilaksanakan Dinas Pendidikan berhasil dengan baik. “Keenam siswa ini, kami berikan pembinaan dengan memanggil guru asal mereka sekolah, untuk menjemputnya,” imbuh Kasi SMA ini.
Nahrawi, koordinator wilayah tengah menambahkan, dirinya sangat senang karena yang biasa wilayah ini paling banyak dalam setiap razia, tapi untuk razia kali ini tidak ada siswa terjaring. “Kami yakin tidak terjaringnya siswa di wilayah pusat Kota Tangerang ini dampak dari razia-razia sebelumnya. Para siswa ini mungkin jera dengan kejadian yang pernah menimpa mereka terjaring petugas,” kata Nahrawi.
Sementara salah seorang siswa yang terjaring Awang Jabar Sidik mengaku tidak tahu kalau ada razia gabungan dari Dinas Pendidikan Kota Tangerang. Awang terjaring saat sedang asyik main game online di warnet Pasar Bandeng Perumnas bersama kedua temannya.
“Hari inin(kemarin) saya bebas belajar pak, karena para guru sedang sibuk mengisi rapot. Dan saya bersama teman-teman hanya ingin jalan-jalan saja ke warnet. Eh baru masuk pintu warnet ketangkap Razia pelajar,” ujar Awang polos.
Sedangkan Sujito Wakil Kepala Sekolah SMP Negeri 9 Bidang Kesiswaan yang salah satu muridnya terjaring razia berharap, hal ini bisa menjadi shock therapy bagi mereka. “Kami merasa kecolongan dengan hal ini, padahal di sekolah sedang ada pentas seni antara kelas. Meskipun demikian, siswa tidak diperbolehkan untuk berkeliaran di warnet pada jam sekolah,” ucapnya. (jojo/made)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.