Jelang Natal Terminal Poris Masih Sepi
CIPONDOH, SNOL Menjelang liburan Natal dan Tahun Baru 2014, pergerakan arus penumpang bus terminal Poris Plawad, Cipondoh masih sepi dan belum menunjukkan adanya lonjakan penumpang, baik tujuan pulan Jawa maupun Sumatera. Kepala Terminal Poris Plawad Endang Romza mengatakan, tren peningkatan penumpang antar kota menjelang Natal dan pergantian tahun ini belum menunjukkan peningkatan signifikan.
“Saat ini rata-rata armada yang diberangkatkan dari terminal Poris Plawad Kota Tangerang ini hanya sekitar 120 unit bus setiap harinya dan masih kategori normal,” ujar Endang Romza, Kamis (19/12). Dijelaskan Endang, khusus di Terminal Poris Plawad biasanya pada saat perayaan Natal hingga pergantian tahun nanti, tidak mengalami lonjakan penumpang. Bahkan Dishub sendiri tidak membentuk tim pada perayaan ini.
“Meskipun demikian, jika dalam prakteknya jelang Natal penumpang yang ingin pulang ke kampung halaman ini membludak, kami siap menambah bus,” tuturnya. Hasil pantauan di Terminal Poris Plawad, saat ini harga tiket bus antar kota dan antar provinsi masih dalam kategori normal. Sejumlah bus, dalam kota maupun antar provinsi, masih dikenakan harga bawah.
“Kalau saat ini harga bawah masih kami berlakukan. Seperti pemberangkatan ke Purworejo, masih di kisaran Rp 65 ribu-Rp 70 ribu. Sedangkan ke Jogja kisarannya mencapai Rp 85 ribu-Rp 90 ribu untuk bus ekonomi,” kata Pakcu, koordinator tiket PO Sinar Jaya yang ditemui wartawan. Diakuinya, hingga H-5 jelang Natal, penumpang di Terminal Poris Plawad ini masih sepi. “Bagaimana menaikkan harga tiket sedangkan penumpang saya tidak ada dan meskipun harga tiket naik akan diatur oleh pemerintah.
Biasanya, dua hari lagi jelang Natal dan tahun baru penumpang mulai mengalami lonjakkan dengan begitu harga tiket pun bisa mulai naik tapi tidak sebesar pada Hari Raya Idul Fitri,” katanya.
Sulaeman, Koordinator tiket PO Kramat Djati yang kebanyakan melayani rute Sumatera mengutarakan, untuk tujuan ke Sumatera juga masih sepi penumpang. “Sekarang yang ke Sumatera lebih banyak memilih jalur udara. Kalaupun kami menaikkan harga tiket, paling besar hanya 20-30 persen saja,” ucapnya. (jojo/made)