Lambat, Wakil Walikota Tangsel Pelototi Pembangunan 6 Sekolah
SERPONG,SNOL Penyelesaian proyek pembangunan enam sekolah di sejumlah wilayah di Kota Tangerang Selatan, baru mencapai 65 persen.
Sementara, tenggat waktu pembangunan hanya tinggal menghitung hari. Konsultan dari pengawas dan teknis dinas terkait, diminta stand by setiap hari di lokasi sekolah.
“Kita lagi cermati terus. Bukan saja konsultan pengawas kita yang turun, tapi juga konsultan teknis dari dinas terkait yang tiap hari harus turun ke lokasi,” ujar Wakil Walikota Tangsel, Benyamin Davnie, saat ditemui di Pulau Gintung, Kelurahan Pisangan, Kecamatan Ciputat Timur, Minggu (24/11).
Lebih lanjut pria yang akrab disapa Bang Ben itu mengatakan, tak hanya sekedar memantau ke lokasi pembangunan sekolah itu saja, pihaknya juga akan meminta laporan progres pembangunan sekolah tersebut perminggunya.
Sebab hingga November ini saja, penyelesaian bangunan sekolah baru mencapai 65 persen. “Itu terbesar pencapaiannya, sedangkan terendah itu hanya 45 persen,” kata pria yang hobi mancing ini.
Meski demikian, pada akhir kontrak nanti atau pada Desember mendatang, Pemkot Tangsel akan mengevaluasi atau audit konstruksi. Jika audit sudah dilakukan, barulah Pemkot akan membayar sesuai dengan yang dikerjakan pemborong.
“Dikenakan denda jelas, bila pengerjaannya tak tepat waktu. Kemudian kita lihat lagi komitmennya, apakah mereka menambah jam kerja atau lembur dalam pengerjaan,” papar Bang Ben.
Kepala Bidang Bangunan, Dinas Tata Kota Bangunan dan Pemukiman (DTKBP) Kota Tangsel, Muqodas mengatakan, ada beberapa faktor yang menyebabkan pembangunan sekolah dinilai lambat.
“Terutama karena lokasi. Misalnya diawal kami merencanakan menggunakan mobil readymix kapasitas 7 kubik, namun karena jalan sempit jadi pakai sistemix yang kapasitasnya 1 kubik,” jelasnya.
Keenam sekolah yang dinilai lambat pembangunanya adalah SDN Cilenggang 2, SDN 2 Serpong dan SDN Rawa Buntu 1 di Kecamatan Serpong. Kemudian SDN Serua 2 di Kecamatan Ciputat, SDN Cabe Ilir 1-2 di Kecamatan Pamulang. (pramita/jarkasih)