Gaji Rp 1,5 Juta, Buat Modal Nikah Juga Gak Cukup
BALARAJA,SNOL Selain di PT Sentraco Garmindo, aksi demo buruh juga terjadi di PT Sarana Mulya Eka Perkasa. Puluhan karyawan pabrik triplek di Desa Pos Sentul Kecamatan Balaraja itu melakukan aksi mogok kerja, Rabu (6/11). Mereka menuntut pemberian gaji sesuai Upah Minimum Kabupaten Tangerang Rp2,2 juta. Saat ini perusahaan hanya mampu membayar gaji sekitar Rp1,5 juta.
“Gaji Rp1,5 juta buat modal nikah juga gak akan cukup, apalagi untuk kebutuhan buruh yang sudah berkeluarga. Kami menuntut perusahaan memberikan upah sesuai dengan UMK tahun ini sebesar Rp2,2 juta,” kata Rohmat, koordinator aksi disela-sela aksi mogok kerja.
Kebijakan perusahaan sudah berlangsung lama. Bahkan dia sendiri tidak mengetahui persis alasan kenapa gaji yang diberikan tidak sesuai UMK, dan hanya Rp1,5 juta/bulan. “Saya saja yang sudah berkeluarga dengan gaji segitu sangat kecil, bahkan mayoritas habis untuk keperluan anak-anaknya seperti susu,” ungkapnya.
Pabrik ini, kata Rohmat, memiliki sekitar 300 orang lebih karyawan yang bekerja dalam dua shift dari Senin hingga Sabtu. Sayangnya sejumlah hak-hak normatif tidak juga diberikan perusahaan. “Bagi wanita cuti haid tidak ada, cuti hamil tidak ada, cuti tahunan tidak ada, uang lembut tidak ada, slip gaji pun tidak ada, dan gaji langsung ditransfer setiap bulan Rp1,5 juta,” ungkapnya.
Status pekerja di perusahaan itu juga tidak jelas, apakah kontrak atau tetap. Menurutnya, perusahaan menggunakan sistem yang tidak sesuai dengan aturan ketenagakerjaan. “Misalnya kalau ada yang cuti hamil atau haid, diminta untuk mengundurkan diri, dan bila ingin bekerja lagi harus melamar seperti pegawai baru dan setiap harinya diberikan gaji Rp35 ribu/hari,” paparnya. Bahkan bagi karyawan yang ikut aksi mogok kerja hari ini, kata Rohmat berdasarkan surat dari perusahaan dianggap mengundurkan diri.
Saat hendak dikonfirmasi ke manajemen, Ade, security pabrik mengaku pihak perusahaan sudah menyerahkan masalah pekerja ini ke pengacaranya untuk menangani. Sementara manajemen pabrik sedang sibuk berkatifitas. “Yang jelas saat ini masih ada buruh yang bekerja, jadi tidak semuanya mogok kerja. Disamping ada himbauan juga dari perusahaan melalui surat yang ditempel di depan pabrik untuk tetap bekerja,” tukasnya. (aditya/jarkasih)