Aksi Demo di Krakatau Posco Ricuh

CILEGON,SNOL Ratusan warga yang tergabung dalam Solidaritas Masyarakat Kubangsari (Simak) menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor PT Krakatau Posco, Kelurahan Kubangsari, Kecamatan Ciwandan, Senin (10/9). Aksi menuntut rekrutmen tenaga kerja lokal itu berjalan ricuh. Warga terlibat baku hantam dengan aparat kepolisian yang menjaga demo tersebut.
Aksi yang berlangsung sejak pukul 09.30 WIB itu awalnya berjalan tertib. Situasi mulai memanas ketika petugas mengambil ban yang akan dibakar para pendemo. Mobil tempat berorasi tiba-tiba didorong oleh massa hingga menabrak blokade polisi.
Melihat itu, anggota polisi langsung mengejar massa. Dua pendemo yang sempat dipukuli polisi yang kemudian diketahui bernama Jeliman dan Bedi pingsan. Jeliman mengalami patah tulang hidung, sementara Bedi mengalami memar di bagian kepala. Keduanya dibawa ke Rumah Sakit Krakatau Medika (RSKM). Dua anggota kepolisian juga terluka dalam aksi baku hantam dengan para demonstran itu.
Dewan Pembina SIMAK, Ibrohim Aswadi kepada BANTEN POS menyayangkan aksi yang berlangsung ricuh itu. Dia mengaku tidak mengetahui siapa yang mengawali hingga terjadi bentrokan tersebut. “Entah siapa yang memulai, tiba tiba mobil untuk orasi didorong oleh massa dan menabrak barikade polisi.” Ujarnya.
Terkait dengan aksi tersebut, Ibrohim menyatakan bahwa warga Kubangsari menuntut agar PT Krakatau Posco memprioritaskan masyarakat Kubangsari dalam rekrutmen tenaga kerja permanen sebesar 30 persen, sedangkan tenaga kerja kontrak atau subkon sebesar 70 persen. “Intinya kami menuntut tenaga kerja lokal diprioritaskan,” ujarnya.
Selain itu, lanjutnya, masyarakat Kubangsari juga menuntut fasilitas kesehatan berupa penyediaan klinik kesehatan di tengah perkampungan, karena selama ini masyarakat setempat merupakan pihak pertama yang terkena imbas pembangunan PT Krakatau Posco.
“PT Krakatau Posco harus memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada pengusaha lokal agar ikut serta dalam proses pengerjaan proyek pembangunan pabrik, menjaga lingkungan, dan diberi akses jalan ke laut, serta pembangunan drainase yang bermuara di laut, itu saja tuntutan dari kami,” kata dia.
Pantauan BANTEN POS, saat massa berjibaku dengan aparat kepolisian, 9 perwakilan massa masuk ke Kantor PT Krakatau Posco untuk melakukan pembicaraan dengan pihak managemen. Di antara perwakilan tadi, ada dua anggota DPRD Kota Cilegon yang ikut masuk yakni Bustomik dan Syihabudin Sidik. Keduanya merupakan pembina LSM Simak.
Setelah melakukan audensi, Bustomik mengatakan bahwa dirinya minta agar aspirasi warga di dengar. “Akhirnya pihak PT Krakatau Posco sepakat akan merekrut warga Kubangsari untuk menjadi karyawan dengan melalui test tertulis dan persyaratan. Jika tidak, kami akan demo lagi dengan massa yang lebih besar lagi,” katanya.
Sementara itu Corporate Secretary PT Krakatau Posco, Pria Utomo mengatakan, PT Krakatau Posco mengapresiasi tuntutan masyarakat Kubangsari dan menganggap aksi tersebut sebagai masukan positif. “Menanggapi tuntutan dari masyarakat pada hari ini (kemarin, red) akan kita coba akomodir semampu yang kita lakukan. Kita akan mengupayakan perekrutan karyawan dari Kubangsari melalui test dengan transparan, dan akan mebeberkan hasil testnya,” kata dia.
Ketika disinggung soal tuntutan warga menginginkan klinik kesehatan di tengah pemukiman, Prio menegaskan bahwa pihanya sudah berkomitmen bersama dengan stake holder yang lain terkait hal itu. “Ini kan masih pembangunan konstruksi, secara bertahap akan kita upayakan termasuk membuka akses jalan ke laut. Semuanya kita akomodir,” pungkasnya.(CR-3)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.